APBA disahkan, Rakyat dilantarkan

(Saturday, January 31, 2009)


Banda Aceh-Seluruh Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, pada Kamis lalu, menerima usulan APBA tahun 2009 senilai 9.791 triyun, namun diluar masyarakat membicarakan tentang keegoisme pemimpin yang mengalokasikan anggaran yang tidak tepat sasaran.

Demontrasi elemen sipil yang tergabung dalam aliansi paguyuban mahasiswa se-Propinsi Aceh membuktikan bahwa pengalokasikan anggaran tersebut jelas sifatnya politis, atau dengan kata lain pemerintah Aceh dan DPRA mencoba untuk meredakan isu demo yang sering dilakukan oleh organisasi bentukan partai politik.

Demikian disampaikan ketua paguyuban Ikatan Pelajar Mahasiwa Nagan Raya, Adam Sani kepada Wartawan, jumat 30/1 di Banda Aceh

Seharusnya dewan dapat mempertimbangkan hal ini sebelum disahkan, namun nyatanya uang rakyat semakin disalah tempatkan.

“kami tidak merasa iri atas usaha teman-teman yang mampu mengawal dan mengamati untuk mendapatkan uang sebanyak itu, namun ini sungguh hal yang tidak wajar, mengingat masih banyak masyarakat yang berhak mendapatkannya, ujar Adam Sani.

Adam, menambahkan, masih banyak masyarakat Aceh berpenghasilan yang sangat minim, terbukti hingga saat ini ada sekitar 23% penduduk Aceh masih miskin.

Jika uang Rp 45 Milyar itu dialihkan untuk membantu masyarakat miskin yang jumlahnya sangat besar itu, saya tidak tahu bagaimana mereka merasakan kebahagiaannya, tuturnya.

Jadi selama ini pemerintah Aceh bersama dewan belum mampu menunjukan untuk mensejahterakan masyarakatnya, dengan mengalihkan isu pemberian uang sebanyak itu untuk organisasi bentukan partai terbukti kejelekan kenirja pemerintah dan dewan. Tambahnya.

Sementara itu, Juru Bicara Aliansi Paguyuban Mahasiswa se-Aceh, Zulyadin, menilai kebijakan yang di ambil oleh Pemerintah Aceh, jelas sepihak tanpa mendengar suara arus bawah.
Ini sangat jelas, bahwa pemerintah Aceh sangat takut dengan aksi demontrasi, buktinya mereka yang sering berdemo dikasih uang, ini suati hal yang tidak logis, jelas Zulyadin

Namun demikian, kami meminta pemerintah Aceh untuk memperketat mekanisme penyalurannya. Hal ini dilakukan tidak disalah fungsikan uang rakyat,”tutur Zulyadin.

berdasarkan data yang kami peroleh, dari 225 lembaga dan yayasan penerima Rp45 miliar APBA 2009 ini. Lembaga, seperti KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan Ikatan Dai Indonesia (IKADI) adalah dua lembaga yang terbanyak mendapatkan kucuran dana ini.

Data tersebut juga menunjukan, bahwa IKADI mendapatkan alokasi sebesar Rp2,320 miliar, atau dengan rincian Rp500 juta untuk IKADI NAD, Rp200 juta untuk IKADI Abdya, Rp250 untuk IKADI Aceh Selatan, Rp120 juta untuk IKADI Pidie, Rp100 IKADI Pidie Jaya, Rp200 juta IKADI Aceh Barat, Rp200 juta IKADI Nagan, Rp150 juta untuk IKADI Aceh Jaya, Rp50 juta untuk IKADI Aceh Utara, serta Rp50 juta untuik IKADI Lhokseumawe.

Sedangkan untuk lembaga mahasiswa seperti KAMMI, dialokasikan senilai Rp250 juta, dengan rincian yaitu Rp100 juta untuk KAMMI Pidie, Rp 50 juta untuk KAMMI Pidie Jaya, Rp50 juta untuk KAMMI Aceh Utara serta Rp50 juta untuk KAMMI Lhokseumawe.k48[]

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, January 31, 2009