Yusny Saby Rombak Kabinet

(Saturday, November 22, 2008)

Untuk mencapai kinerja yang maksimal dilingkungan IAIN Ar-Raniry, Rektor Yusny Saby kembali melakukan mutasi sejumlah pejabat penting disejumlah unit kerja dalam lingkungan Ar-Raniry. Sabtu 22/11/08

Dalam sambutnya Rektor mengatakan, pegantian pejabat dan mutasi dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan organisasi, sebagaimana layaknya organisasi pemerintah lainya, antara satu sama lain memiliki kesinambungan dan berkaitan.

Baru-baru ini, kita baru saja menyiapkan agenda penting dalam rapat kerja IAIN, tentunya mutasi ini sangat berkaitan untuk mewujudkan kerja jangka pendek dan menyiapkan jangka panjang, tutur Yusny Saby

Mutasi maupun Promosi jabatan bagi sejumlah karyawan di IAIN kali ini berdasarkan penilaian “audit” baik Intern maupun extern yang dilakukan oleh tim khusus beberapa waktu yang lalu, jadi jangan dipolitisi mutasi yang kita lakukan. Tambahnya

Selain itu, kata Yusny Saby, disamping menumbuhkan rasa kegairahan bagi setiap uni kerja, jika terus di tempatkan pada satu unit maka sudah tentunya pengalaman kerja sangat minim, untuk itu diperlukan mutasi dan promosi jabatan bagi karyawan yang disiplin.

“sebagaimana amanat undang-undang untuk melakukan pemberdayaan sumber daya manusia yang optimal yang secara komulatif akan berdampak aka pelaksanaan tugas, oleh karena itu penggantian jabatan hal yang lumrah terjadi untuk mewujudkan sejumlah program yang telah direncanakan. Tambah rektor

“saudara-saudara yang dilantik hari ini adalah jawaban dan harus siap menerima tantangan baru, dalam mengembankan amanah organisasi, oleh karena itu jabatan yang ada dipercayakan pada hari ini, tentunya mendukung sejumlah program yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang, ujar yusny saby

Selamat kepada saudara yang telah dilantik pada hari, dan terima kasih kepada saudara-saudara yang telah berjasa membesarkan IAIN Ar-Raniry, dan membantu kami dalam mencapai target IAIN untuk bisa memaksimalkan pelayanan terhadap masyarkat.

Adapun yang diserahterimakan pada hari ini, diantaranya Direktur Pascasarjana dari Prof DR H Mukshin Nyak Umar kepada Prof Dr.H Al Yasa abubakar bersama asistennya yaitu Dr Fakhri, M.Ed dan Eka Srimulyani, MA, Ph.D

Kabag Administrasi Bina PTAIS dari Drs M.Yahya Hasan yang memasuki masa pensiunan digantikan oleh Drs. Marzuki Djamil sebelumnya menjabat di Kaba TU Fak.Dakwah, jabatan Kabag TU Fak Dakwah dipercayakan kepada Drs M.DJamal Yusuf Djamail sebelumnya menduduki posisi sebagai Plt di Kasubbag TU pada Bagian Perlengkapan dan Rumah tangga.

Kekosongan Jabatan di Kasubbag TU pada Bagian Perlengkapan dan Rumah tangga. Sebelumnya di duduki oleh M. Djamal dipercaya kepada saudara Nazaruddin, SE, sebelumnya hanya staff biasa di bagian hubungan masyarakat. Dengan demikian kebutuhan organisisai sudah terpenuhi, ujar rektor

Selain itu, yang perlu dilaksanakan setelah diserah terimakan jabatan ini, melakukan revitansi terhadap bawahan yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dalam melayani masyarakat umum. Oleh karena itu kepada yang telah dipercaya menduduki jabatan ini, tentunya harus lebih giat untuk mencapai target, harap Rektor IAIN Ar-Raniry.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, November 22, 2008  


Sejumlah anggota Degislasi DPR RI yang membidang Rancangan Undang-Undang tentang pembangunan pendesaan melakukan sherring ide serta mencari masukan tentang konsep awal dalam pembangunan desa dimasa yang akan datang ke civitas akademika IAIN Ar-Raniry, kamis 20/11.

IAIN sebagai lembaga pendidikan yang peduli sangat tentang pembangunan pendesaan, serta dibuktikan dengan adanya dibuka jurusan kesejahteraan sosial dan adanya desa binaan sebagai bentuk keperdulian terhadap kemajuan desa, maka kami memilih IAIN sebagai tempat untuk mencari masuk pada tim legislasi ini, tutur ketua rombongan Al Muzzammil Yusuf.

Sebagai langkah awal, kami kagum dengan pakar yang dimiliki oleh IAIN ini, karena berbagai macam masukan ini akan sungguh bermanfaat terhadap pembangunan pendesaan saat ini, kami juga menyambut positif ada upaya dari pihak IAIN sendiri bagaimana konsep pembangunan desa ke arah yang lebih maju, salah satunya dengan mendidik ilmu di bidang kesejahteraan sosial, tambah anggota DPR RI unsur F-PKS.

Al-Muzzammil Yusuf, didampingi 12 anggota DPR RI lainnya, memandang IAIN ini sungguh sangat kompleks dalam pembinaan ummat, kepedulian terhadap pembangunan pendesaan juga harus di anjal jempol.

Kami kagum, apa yang diprogramkan oleh para pakar disini, sebut Idham, salah satu amggota legislasi DPR RI pada acara tersebut, ini sangat berharga sekali bagi kami, mudah-mudahan IAIN dimasa yang akan datang bisa memperdayaankan skill masyarakat desanya.

Apa yang telah dilakukan oleh IAIN hari ini, jangan sampai berhenti ditengah jalan, kami sangat mendukung apa yang telah diupayakan oleh IAIN untuk membangun masyarakat pendesaan dengan sumber daya manusia. Ujar wakil ketua legislasi itu.

Sementara itu Rektor IAIN Ar-Rniry, Prof Drs Yusny Saby, mengatakan, jauh sebelumnya IAIN sudah melaksanakan pembangunan desa binaan, dimana pembinaan ini dilakukan sudah sekian tahun, bukan karena adanya rancangan undang-undang pembangunan pendesaan.

Yusny yang didampingi seluruh jajarannya, menambahkan, alasan membuat desa binaan yang dikelola oleh IAIN ini melihat kondisi masyarakat aceh saat itu penuh dengan kehidupan konflik, jadi ingin berperan dalam menjaga masyarakat agar tidak terjerumus dalam lobang konflik.

Disaat damai, program pembinaan ini semakin ditingkatkan, karena sangat banyak manfaatnya, sebut Yusny saby dalam diskusi dengan sejumlah anggota DPR RI di Aula rapat rektor.

“kami tidak tinggal diam dalam membangun masyarakat, disamping program fisik yang sumber dananya dari pemerintah, maka kami memilih program mental yang tidak terlalu banyak , menguraskan biaya negara. Tambah rektor.

Pada kesempatan yang sama, rektor yusny saby, mengajak seluruh elemen masyakat indonesia untuk memelihara pendamaian yang terjadi di aceh ari. []


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, November 22, 2008  

Ar-Raniry bentuk tim Sertifikasi Dosen

(Saturday, November 15, 2008)

Untuk mengupayakan peningkatan sumber daya manusia dilingkungan kampus IAIN Ar-Raniry, sejumlah guru besar melakukan sheering ide untuk merumuskan tim asesor yang tugasnya melakukan sertifikasi dosen yang akan dilaksanakan pada januari 2009 mendatang

Ketua Panitia perumusan sertifikasi dosen. Prof DR M.Nasir Budiman, MA, mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk melakukan sertifikasi para dosen di lingkungan IAIN Ar-Raniry. di Ruang Sidang Gedung Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, sabtu 15/11.


Tujuan untuk memantapkan pelaksanaan pengajaran di kampus yang notabene islam ini, kita ingin para dosen di lingkungan IAIN di masa yang akan datang semakin memiliki tanggung jawabnya. Papar M.Nasir

Selain itu untuk memberikan motivasi kepada dosen yang telah memiliki sertifikasi pendidikan dan memiliki nomor registrasinya, misalnya memberi tujangan profesi dosen, ujar pembantu Rektor I.

Nasir menjelaskan, untuk saat ini IAIN memiliki 16 tim asesor kesemuanya profesor, doktor yang tugasnya melakukan sertifikasi dosen, dan mereka sudah di bekali oleh tim dirjen departemen Agama jakarta.

Untuk peserta dalam persamaan persepsi perumusan tim asesor selain 16 guru besar yang tersebut diatas dan diikuti para dekan Fakultas selingkungan IAIN Ar-Raniry serta satu orang lagi dari guru besar sumatera utara, yang jumlahnya 25 orang. Tambahnya.

Menyangkut kreteria yang akan dinilai dalam sertifikasi ini, menurut induk kepegawaian, diantaranya guru besar, doktor/lektor kepala dan magister. Ujarnya

Nasir berharap, dengan adanya rumusan tentang pelaksanan sertifikasi dosen ini, dapat meningkatkan kenerja para dosen dilingkungan IAIN Ar-Raniry, dan dapat disosialisasikan ke seluruh jajaran dosen dalam lingkungan Ar-Raniry.

Selain itu, kita berharap adanya kepercayaan publik terutama pihak departeman Agama dalam menilai kemajuan kampus IAIN yang kian hari semakin memantapkan profesionalisme para dosennya dalam menyampaikan kuliah. Harapnya.[]

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, November 15, 2008  

Daftar kebutuhan CPNS di IAIN Ar-Raniry

(Thursday, November 13, 2008)

berikut daftar kebutuhannya nya
jika berminat silahkan daftar kan diri



No Nama jabatan Kualifikasi pendidikan
1 Dosen Sarjana Strata 2 (S-2)
Epistimolgi Islam Pemikiran Islam
Filsafat Ekika Filsafat
Filsafat Politik Islam Politik Pemikiran Islam
Metodologi Etnografi Metodologi Etnografi
Manajemen Manajemen
Majas Al-Quran Mazahib Tafsir Tafsir/ilmu tafsir
Terjemahan Bahasa Arab-Indonesia Bahasa Arab/Sastra Arab
Naqd Al Adab Naqd Al-Adab
Terjemahan Indonesia-Arab Bahasa Arab/Sastra Arab
seni teater Pendidikan seni
Apresiasi Seni Budaya Pendidikan seni
Teks Klasik/Kajian Naskah Kajian Naskah
Arkeologi Arkeologi
Kearsipan-Teknologi Informasi Kearsipan. Teknologi
Informasi/Manajemen
Teknologi Informasi Teknologi Informasi
Tapsir Kepedidikan Islam
Ushul Fiqh Figh
Metodologi study Islam Metodologi study Islam
Hadist Hadist
2 Tenaga Teknis Sarjana strata 1 (S-1)
Pranata Komputer Teknik Informatika/komputer
Perencanaan Ekonomi perenacanaan Pembangunan
Pengadministrasi Jabatan Fungsional Administrasi Negara/Hukum /Keagamaan/
Sospol/Keagamaan islam
Verifikatur Keuangan Akuntasi
Penyusunan Rencana Pengadaan Perlengkapan Administrasi Negara/Komputer
Penata Laporan Keuangan Akuntansi

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, November 13, 2008  

jika anda salah seorang yang butuh kerja di bagian dosen, silahkan daftarkan diri di panitia penerimaan CPNS di IAIN Ar-Raniry darussalam Banda Aceh.....kriteria ada di bawah ini....baca ya



IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, kembali membuka peluang sebesar-besarnya kepada segenap putra-putri banga yang ingin mengabdi sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan IAIN dan Departemen Agama.

Formasi ini dibuka untuk umum sesuai dengan kebutuhan yang ada di IAIN Ar-Raniry, kata ketua panitia penerima CPNS Drs. H. M.Jafar Puteh, M.Pd. Jadi jika ada yang memenuhi kretaria yang telah dikeluar silahkan silahkan melamar menjadi CPNS dilingkungan IAIN Ar-Raniry. Rabu 12/11 di banda aceh

Menurut M.Jafar, untuk tahun 2008 ini, kebutuhan penerimaan CPNS kali ini lebih banyak pada Calon Dosen (Cados) semuanya harus ada Ijazah Strata 2 (S-2) diantaranya Epistimolgi Islam, Filsafat Ekika, Filsafat Politik Islam, Metodologi Etnografi, Manajemen, Majas Al-Quran Mazahib Tafsir, Terjemahan Bahasa Arab-Indonesia.

Kemudian, Naqd Al Adab, Terjemahan Indonesia-Arab, seni teater, Apresiasi Seni Budaya, Teks Klasik/Kajian Naskah, Arkeologi, Kearsipan-Teknologi Informasi, Teknologi Informasi, Tapsir, Ushul Fiqh, Metodologi Islam dan Hadist.tambahnya

Untuk Tenaga teknis, tambah Jafar IAIN membuka bagi lulusan Strata 1 (S-1) diantaranya tenaga Pranata Komputer, Perencanaan, Pengadministrasi Jabatan Fungsional, Verifikatur Keuangan, Penyusunan Rencana Pergadaan Perlengkapan dan Penata Laporan Keuangan.

Ke semua yang tersebut diatas, masing-masing diterima 1 (satu), yang di buka sejak 17 s/d 20 November mendatang, mengenai syarat-syarat Pendaftaran sebagai tenaga CPNS dilingkungan IAIN Ar-Raniry sepertinya sangat mudah diantaranya, 1 (satu) lembar Foto Copy Sah Ijazah terakhir sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan yang telah dilegalisir oleh pihak yang berwenang bersama dengan transip nilai, phas photo hitam putih 3x4 sebanyak 3 lembar, Foto Copy KTP 1 lembar.

Sleuruh berkas dimasukan dalam map dengan membuat surat prmohonan diatas kertas bermaterai 6000 yang ditujukan kepada menteri Agama RI.

Menyangkut Usia, lanjut M.Jafar Puteh, Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kebutuhan, mengenai usia yang berhak ikut menjadi CPNS dilingkungan IAIN Ar-Raniry berkisar 21-35 tahun, baik tenagan Dosen maupun Tenaga Teknis

“ini adalah hak segala warga negara untuk mendapat pekerjaan yang layak sebagaimana mestinya, jadi kenapa harus kita kriminisi terhadap kebutuhan yang kita butuhkan, jika masih ragu dalam penerimaan testing ini sebaiknya peserta CPNS menanyakan langsung pada panitia. Lanjut M.Jafar.

M. Jafar Puteh, menegaskan, Kepada peserta CPNS baik dosen maupun tenaga teknis, kami menyarankan agar jangan percaya kepada Calo yang menjanjikan untuk lulus, jika terdapat adanya calo maka kami akan ambil tindakan tegas, kami tidak ingin adanya orang-orang yang mengalabui peserta CPNS dilingkungan IAIN Ar-Raniry. Yang mengambil keuntungan diatas kecerdasan kita.

Kepada peserta CPNS sebaiknya harus percaya diri, sesuai dengan kebutuhan yang telah kami sebutkan diatas, merasa diri sesuai dengan kualifikasi silahkan mendaftar di sekretariat IAIN Ar-Raniry, mungkin ada yang ragu-ragu bisa ditanyai langsung pada panitia. Ungkap M.Jafar[]

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, November 13, 2008  

Abdi Negara Harus berani lawan Korupsi

(Tuesday, August 26, 2008)

Banda Aceh- Jumat 15-8-2008. Jajaran Pegawai negeri sipil diminta harus berani melawan korupsi setiap unit dimana dia bekerja, guna untuk mempercepatkan pembangunan daerah yang seyogyanya menyambung pembangunan nasional.


Demikian disampaikan oleh rektor IAIN Ar-Raniry, Prof Drs. Yusny Saby, PhD, pada saat menyerahkan SK pengangkatan calon pegawai negeri sipil di lingkungan IAIN Ar-Raniry jalur honorer, jumat 15/8 di Banda Aceh

Rektor meminta, sebagai abdi negara dimanapun kita ditempatkan harus di terima sebab tugas pokok untuk melayani masyarakat sebagaimana amanah dan perundang-undangan tentang fungsi dan kedudukan abdi itu sendiri, makanya, lanjut rektor, jangan segan-segan melapor jika ada atasan menyalahkan gunakan wewenang yang telah diamanahkan kepada pihak yang berhak mengusut tentang persoalan korupsi.

Negara ini negara hukum, maka tidak ada yang kebal dalam proses hukum, ada polisi untuk pemnyelidik, ada jaksa untuk mengusut dan hakim yang memutuskan, jadi jangan takut untuk melaporkan jika ada atasan maupun sesama yang melakukan tindak korupsi.

Kementerian Departemen Agama RI telah mengistruksikan kepada seluruh jajarannya baik dari kepala sampai kepada bawahannya, agar jangan coba-coba untuk melakukan tindak korupsi dalam lingkungan ini, jika ada yang melakukan, maka kami selaku pimpinan tidak segan-segan mecabut statusnya sebagai pegawai di lingkungan Departemen Agama, pesan rektor kepada calon pegawai negeri yang baru saja menerima SK pengangkatan-nya

Yusny menambahkan, menjadi pegawai negeri bukanlah berarti sudah menjadi raja, akan tetapi dengan diangkatnya saudara menjadi pegawai disini, maka tugas anda bagaimana melayani masyarakat yang lebih baik, agar terwujudnya pembangunan nasional sebagaimana yang diharapkan oleh semua pihak.

Namun demikian, jika ada yang tidak sanggup menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepada saudara, sebaiknya mundur saja, beri peluang kepada orang lain yang masih sanggup mengembankan amanah ini. Sebab pegawai ini bukanlah untuk membanggakan diri, akan tetapi harus dapat dicontohkan oleh masyarakat, terutama harus mencegah terjadinya korupsi, imbuh rektor.

Kita berharap, dengan adanya penambahan pegawai dilingkungan IAIN Ar-Raniry ini, maka setiap unit yang masih kekurangan tenaga dapat terbantu, jika pun mereka jarang masuk, maka kami meminta setiap kepala unit untuk membuat laporan secara tertulis kepada kami, kami akan melakukan evaluasi seseuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan. Tandas rektor.

Sementera itu, kepala biro UAK IAIN Ar-Raniry, Drs. M.Jafar Puteh, M.Pd, mengatakan penyerahan SK pengankatan baik calon pegawai negeri sipil maupun calon dosen di lingkugan IAIN Ar-Raniry ini, merupakan tindaklanjut proses pengangkatan jalur honorer yang harus rampung akhir tahun 2009 nanti.

M.Jafar Puteh, menyebutkan, seperti yang telah kita umumkan sebelumnya, sebanyak 52 tenaga honorer yang telah diusul menjadi pegawai negeri sipil dilingkungan IAIN A-Raniry sejak tahun 2006, dari total sebanyak itu proses penerimaan SK pengangkatan tentunya bergelombang dan beransur-ansur.

“kami terus berusaha semaksimal mungkin agar nama yang telah diusulkan untuk diangkat menjadi pegawai negeri di lingkungan IAIN segera akan menerima SK pengangkatannya, tunggu saja nanti, jika Sknya sudah turun kami akan memanggil saudara-saudara untuk menerimanya,”ujar Jafar kepada Pers.

M.Jafar Puteh, menambahkan, ini sudah memasuki gelombang ke 2 pada tahun 2008. Total yang sudah menerima SK pengangkatannya sebanyak 18 tenaga honorer yang telah mendapat SK-nyadari total yang diusul untuk diangkat menjadi pegawai negeri dilingkungan IAIN ini.

Kita mempunya target untuk tahun 2008 ini, separuh yang telah diusulkan segara akan keluar Sknya, untuk itu kami meminta supaya tenang dan bersabar, jangan terpancing dengan isu-isu yang bisa membinggungkan, jelas M.Jafar.

Bagi yang sudah menerima SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil di lingkungan IAIN Ar-Raniry, jangalah berbangga diri, akan tetapi harus memikirkan bagaimana harus menjadi pegawai yang baik dan teladan, ujar kepala biro IAIN A-Raniry.

“jika ada yang lalai dalam melaksanakan tugas baik di administrasi maupun dosen setiap unit kerja, maka kami akan melakukan rapat pimpinan terhadap kinerja saudara-saudara sekalian, maka untuk itu melaksanakan tugas sebagai abdi negara tentunya harus disiplin dan bertanggung jawab, tambahnya.

Siapapun yang telah melalaikan tugasnya sebagai abdi negara, apalagi melakukan hal yang dapat merugikan masyarakat banyak, terutama pelaku korupsi di lingkungan IAIN Ar-Raniry, maka kami tidak segan-segan akan mencabut haknya sebagai calon pegawai negeri di lingkungan IAIN Ar-Raniry. Tandas M.Jafar Puteh.[]

oleh malik ridwan : Kontributor harian bisnis Indonesia

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, August 26, 2008  

28 orang bergelar magister

IAIN Ar-Raniry kembali wisudakan mahasiswanya sebanyak 448 orang yang akan dilakukan pada hari rabu 27 agustus 2008. Dari 448 orang 28 orang diantaranya program pascasarjana berbagai disiplin ilmu.

Demikian disampaikan ketua panitia wisuda semester ganjil tahun 2008, Prof Dr. H. M. Nasir Budimana, MA, disela-sela persiapan upacara wisuda. Senin 25/8. Di banda aceh

M.Nasir, menambahkan, ada keistimewaan pada wisuda tahun ini, selain wisuda 28 dari magister juga ada mahasiswa luar negeri sebanyak 6 orang, mereka semua lulus setelah menempuh study di IAIN yang akhirnya bisa selesai di IAIN A-Raniry.

“sampai pada saat ini belum ada kendala yang bisa menghambat proses pelaksanaan wisuda yang akan berlangsung besok (rabu-red), kita berharap semua berjalan seperti biasanya” ujar M.Nasir

Saya akui panitia sudah bekerja dengan baik, sehingga segala persiapan yang dilakukan bisa seperti yang telah terjadi, untuk itu pihak wisudawan harus menjaga diri agar pada saat pelaksanaan wisuda nantinya tidak ada yang sakit. Tambahnya.

Mengenai isu demo yang digalakkan oleh mahasiswa, sepertinya belum ada sama sekali, panitia sudah mengatasi jauh-jauh hari agar tidak terulang lagi seperti masa lalu, siapapun yang melakukan demontrasi pada saat hari bahagia ini akan ditindak sebagaimana mestinya. Sebut nasir

Mari kita saling menghargai dan menjunjung tinggi harga diri sebagai orang-orang yang berilmu pengetahuan, mari kita menyosong hari esok penuh kedamaian dengan ilmu pengetahuan yang sudah kita dapati di bangku kuliah. Ajak M.Nasir Budiman.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, August 26, 2008  

(Tuesday, July 29, 2008)






Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, July 29, 2008  

Banda Aceh- Untuk mempercepat pembangunan Aceh pasca peninggalan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebanyak 1,6 Triliur Rupiah untuk dana tambahan.



Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, Usai mengikuti Dialog Terbuka untuk mempercepat pembangunan Aceh, disela-sela Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Minggu 28/7 malam di Banda Aceh,

Paskah suzeta, menambahkan, dana tersebut akan di kelola oleh pemerintah aceh bersama perangkat yang di bentuk oleh gubernur aceh setelah BRR bubar pada bulan april tahun depan.

Ini jauh lebih besar di bandingkan dengan kepulauan nias, Aceh secara keseluruhan mendapat 1.6 Trilur sedangkan Nias sumatera hanya mendapat 1 milyar, rinci paskah.

Kita berharap, dana tersebut benar-benar dikelola dengan baik dan transparan oleh pemerintah daerah sebab, kata paskah, jika dana tersebut tidak dimainkan peran maka pemerintah pusat akan bertindak untuk melakukan evaluasi terhadap pengelolaan dana untuk pembangunan aceh pasca BRR. Sebutnya.

Untuk itu pemerintah daerah aceh, harus melakukan yang terbaik untuk masyarakatnya, sebab pemerintah pusat akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk membahas mekanisme penyaluran dana tersebut. Tambahnya.

Jika BRR sudah bubar, kita akan segera meluncurkan dana tersebut kepada pemerintah Aceh, sebagai pelaksana tugas untuk melanjutkan pembangunan di aceh nantinya. Tandas paskah.

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, July 29, 2008  

BANDA ACEH - Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, H Paskah Suzetta mengatakan, untuk membangun negri aceh yang diakibatkan konflik dan tsunami diperlukan kesadaran dan peningkatan sumber daya manusia yang baik.
Jika sumber daya aceh masih rendah, lalu bagaimana nasib Undang-Undang Pemerintahan Aceh kedepan, untuk itu saya mengajak semua elemen untuk memikirkan kondisi aceh yang kiat membaik, saya rasa dengan MoU dan UUPA serta dukungan SDM Pemerintah Aceh dan masyarakatnya untuk bangkit dari keterpurukan.

“ini menjadi modal bagi Pemerintah Aceh dan masyarakatnya untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain,” kata Paskah dalam paparannya pada Dialog Pers dan Masyarakat yang diselenggarakan dalam rangka Kongres XXII PWI di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Minggu (27/7) malam.

Paskah Suzetta mengatakan, momentum MoU dan UUPA sangat strategis untuk dijadikan pemicu bagi Pemerintah Aceh mengejar ketertinggalan. Ketertinggalan itu, antara lain jumlah penduduk miskin masih 26 persen lebih, SDM rendah dan pendapatan per kapita rakyat Aceh juga masih di bawah rata-rata nasional.

Dengan UUPA, lanjut Paskah, penerimaan keuangan Aceh menjadi lumayan besar. Setelah pemberian dana tambahan bagi hasil migas 55 dan 40 persen menjadi 70:70 persen, Aceh juga mendapat dana otsus 2 persen atau setara dana alokasi umum (DAU) nasional yang diterima mulai 2008. “Dengan tambahan dana tersebut, Pemerintah Aceh perlu mengoptimalkan penggunaan APBA-nya untuk enam program yang diamanahkan dalam UUPA. Kecuali itu, SDM birokrasinya juga perlu ditingkatkan,” tandas Paskah Suzetta.

sementara itu, surya paloh, mengatakan, sebenarnya Aceh belum cukup jika UUPA Nomor 11/2006 dan UU Free Port Sabang Nomor 37/2000 yang telah dilahirkan pada tahun 2000, ternyata peraturan pemerintah atau aturan lanjutannya tidak dikeluarkan Pemerintah Pusat sampai saat ini.

Pemerintah Aceh, kata Surya, perlu memberikan waktu kepada Pemerintah Pusat untuk menerbitkannya. Jika waktu selama 6 bulan–– menurut peraturannya–– ternyata Pusat belum juga menerbitkannya, maka Pemerintah Aceh bisa langsung membuat dan mengesahkan serta memberlakukannya. “Pusat jangan terus ’menipu‘ rakyatnya. Pers perlu mengontrol pemerinah, terutama orang-orang yang ingin mencalonkan diri menjadi presiden, gubernur, bupati/walikota, tapi dirinya belum pantas untuk menjabat jabatan tersebut, melainkan cuma ingin mengejar kekuasaan dan protokoler semata,” tandas Surya.

Surya juga menyarankan, Pemerintah Aceh perlu menerapkan manajemen skil atau manajemen interpreneur dalam melaksanakan pemerintahannya jika ingin cepat maju dan mengejar ketertinggalannya dari daerah lain.

Pungutan yang memberatkan dunia usaha harus diminimalisir dan penerbitan izin investasi dipercepat. “Tingkatkan pelayanan kepada publik, jika ingin pemerintahnya disebut sebagai pelayan rakyat, bukan minta dilayani,” sarannya.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf memaparkan, ada tujuh strategi yang dilakukan Pemerintah Aceh untuk mempercepat pembangunan Aceh pascakonflik dan rehab rekons. Ketujuh langkah strategis itu meliputi pemberdayaan ekonomi, pembangunan infrastruktur, peningkatan pendidikan, kesehatan, pembangunan sosial, dan pengurangan risiko bencana. “Tujuh program ini diharapkan tercapai pada akhir 2012 atau 2017,” kata Irwandi.

selain itu, kepala BRR NAD-Nias, Kunturo Mangkusubroto, dalam makalahnya mengakui pihaknya sudah membangun sebanyak 11.2.000 unit rumah, selain bantuan dari berbagai NGO yang berkerja mulai dari tanggap darurat sampai pada masa transisi.
Ini melebihi blue print yang telah ditetapkan oleh pemrintah pusat bersama pemerintah daerah, tandas kuntoro dihadapan peserta kongres.

Kuntoro mengatakan, sistem pendataan rumah terbaru menggunakan sistem geo special information system. Artnya rumah yang telah dibangun dan siapa pemilik dan letaknya di mana bisa dilihat langsung dalam data yang telah dibuat BRR. “Ini menjadi contoh dan DPR RI meminta Bappenas membuatnya untuk seluruh Indonesia,” ungkap Kuntoro. K48


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, July 29, 2008  

Orientasi Perkenalan Kampus (OSPEK) di IAIN Ar-Raniry pada hari pertama berjalan lancar, tidak ada yang mengacaukan suasana, sepenuhya kegiatan ospek ini di ikuti lebih 1500 yang terdaftar di IAIN Ar-Raniry.

Demikian disampaikan koordinator kegiatan OSPEK tahun 2008 Drs. Lukman Ibrahim M.Pd, dalam sambutnya pada saat pembukaan acara ospek di Auditorium IAIN Ar-Raniry, senin, 28/7.

Lukman mengatakan, sebenarnya pihaknya ingin melakukan ospek ini dengan metode baru, seperti seminar, workshop, pameran dan diskusi panel, namun terkendala dengan pemahaman dan pengertian, sehingga format acara hanya di buat dalam perkenalan akedemik saja.

“ini lebih menyetuh dibandingkan dengan arak-arakan tahun sebelumnya. Mahasiswa baru mengenal bagaimana sebenarnya kuliah yang baik, mengenal jurusan yang dia pilih dengan baik, dan cara isi KRS yang efektif. Jelas lukman.

Alasan ospek tahun 2008 ini, dikelola oleh pembantu rektor III bersama BEMA dan UKK serta UKM ini, mengingat kondisi IAIN sedang di gembar-gembor oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, untuk itu kita buat ospek hanya di dalam ruangan saja. Sebutnya.

Lukman menambahkan, bagi yang telah mengutip biaya diluar yang telah ditetapkan oleh rektor, pihaknya akan mengembalikan sebanyak yang di kutip, oleh karena itu kepada mahasiswa baru yang terlanjur memberikan uang diluar prosudur jangan ribut-ribut dulu, kita akan musyawarahkan, nanti uang tersebut akan kita kembalikan. Tandasnya.

“oleh karena itu jika ada pihak yang coba-coba menganggu perjalan ospek akan ditindak sesuai mekanisme akademik IAIN, karena apapun alasanya, kalau sudah masuk ke kampus IAIN itu sudah menjadi tanggung jawab kampus” lanjut Lukman.

Sementara itu, Rektor IAIN Ar-Raniry Prof Drs H Yusny Saby, MA. PhD, mengatakan,
pihaknya menyambut positif pelaksana ospek tahun ini, sebab yang diajarkan di IAIN ini adalah etika dan sopan santun.

“perubahan ini, justru salah satu cara untuk memajukan IAIN, kita tidak ingin IAIN ini mundur keterbelakang akibat, ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Tambah yusny saby

Maka siapapun yang melakukan pelanggaran, pihak rektorat tidak segan-segan mengambil langkah konkret, sebab mahasiswa di IAIN ini di didik menjadi orang-orang pembawa amanah dan pemimpin bangsa. Kita tidak ingin ada pihak yang mengacaukan suasana ini. Sebut rektor
“kepada pihak penyelenggaran, rektor mengamanahkan, untuk terus melakukan kontrol terhadap pelaksanaan ospek ini sampai selesai, jangan sia-siakan calon pemimpin umat disuatu saat nanti. Harap rektor.

“rektor juga dengan tegas mengatakan, untuk tahun 2008 ini, untuk pengutipan selain yang telah di tetapkan oleh panitia pelaksana itu semua haram (punggutan liar) jadi kepada yang sudah mengutip biaya itu intropeksikan diri dulu, sebaiknya kembalikan saja kepada yang bersangkutan.”

Yusny berharap, sebagai mahasiswa tentunya harus berpikir jernih, bukan memikirkan hal-hal yang diluar prosudur mahasiswa, jika anda mahasiswa, maka anda adalah orang-orang pilihan dan memiliki wawasan yang luas, maka sudah saatnya para generasi muda aceh ini bangkit dengan ilmu pengetahuan.

Jangan ada lagi kerusuhan dan keributan di lingkungan kampus, kami inginkan OSPEK ini berjalan lancar dan aman, jika ada yang membuat rusuh, jangan segan-segan melapor, demi keselamatan anda dalam proses perkuliahan nanti, imbuh rektor.

Oleh karena itu, yusny menagajak seluruh elemen untuk berpikir yang sehat dan positif untuk kemajuan kampus ini, termasuk perubahan ospek tahun ini, padahal kata rektor tidak ada ospek bagi mahasiswa sebagaimana intruksi dari pihak lembaga, jelasnya.

Namun, sebut rektor, kita tidak mungkin tidak melakukan sama sekali, ini salah satu cara untuk membawa mahasiswa baru yang masih murni ke dalam nilai kemahasiswaan yang sebenarnya. Tandas rektor.

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, July 29, 2008  

IMT-GT sepakati Kerjasama Regional

(Thursday, July 24, 2008)

Pertemuan Joint Busines Counsil (JBC) IMT-GT ke-25 di banda aceh, sepertinya telah membuahkan hasil sebagaimana harapan gubernur Aceh saat membuka acara tersebut di hotel hermes palace rabu 10 juli lalu.

Acara yang dihadiri 200 pengusaha baik lokal maupun internasional difasilitasi oleh Kadin Aceh, telah berakhir jumat malam. Pertemuan Kerjasama regional dalam lingkup Segitiga Pertumbuhan Indonesia Malaysia dan Thailand (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle/IMT-GT) itu menyepakati dilakukannya kerjasama yang lebih fokus di masa yang akan datang. Terutama dalam lingkup regional.
Sebagai tindak lanjut pertemuan ini, ketiga negara sepakat melakukan investasi di masa yang akan datang, dlam bidang perikanan, program beasiswa bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Selain itu, juga disepakati kerjsama dalam pengembangan komoditas pertanian, agrobisnis dan peternakan. Kerjasama pengembangan paket wisata Banda Aceh-Sabang-Jantho (Basajan) untuk mendukung linkage Sabang-Phuket-Langkawi. “Serta MoA antara Kadin Aceh dan Kadin Sumut di bidang peningkatan dan perluasan kerjasama kemitraan usaha dan pengembangan sumber daya manusia,” kata Ketua Panitia, Firmandez dalam sambutannya pada acara penutupan di Anjong Mon Mata, tadi malam.

Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, mengharapkan apa yang telah dihasilkan dalam pertemuan JBC IMT-GT ke-25 ini dapat menjadi inspirasi dan motivator kepada dunia usaha di Indonesia khususnya di Aceh. “Pemerintah Aceh juga telah diberi wewenang seluas-luasnya bisa menarik secara langsung investor untuk bersedia masuk ke Aceh,” tambah Wagub.
Muhammad Nazar juga berharap para pengusaha dapat memanfaatkan forum ini sebagai upaya menarik investasi sesuai dengan potensi yang tersedia di daerah ini. “Kita mengharapkan pertemuan IMT-GT tidak hanya bermanfaat untuk mendapatkan free visa tapi juga dapat menghadirkan investor tiga negara membuka usahanya di Aceh. Ini penting dalam upaya membuka lapangan kerja di Aceh,” katanya


Pertemuan Joint Busines Counsil (JBC) IMT-GT ke-25 yang telah berlangsung sejak pada 10-11 Juli, tadi malam berakhir. Pertemuan Kerjasama regional dalam lingkup Segitiga Pertumbuhan Indonesia Malaysia dan Thailand (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle/IMT-GT) itu menyepakati dilakukan kerjasama di lima bidang di antara pihak terkait.
Kerjasama yang disepakati tersebut antara lain meliputi bidang perikanan antara Pemerintah Aceh dengan Provinsi Songkhla Thailand dalam upaya memayungi dunia usaha di kedua daerah, termasuk beasiswa pendidikan ke Songkhla, bidang perikanan dan produk ikutannya, antara PT Aceh Trading Comodity dan Indonesia Malaysia Thailand Co.Ltd.








15 tahun

Terkait dengan kerjasama IMT-GT ini, Konsul Jenderal RI untuk Thailand, Mochammad Rizki Safary, kepada Serambi sebelumnya juga mengakui bahwa sejak 15 tahun berdirinya IMT-GT Aceh belum memberikan hasil yang signifikan bagi Aceh. “Jangankan merasakan manfaatnya, mengatahuinya saja tidak. Padahal Aceh termasuk provinsi awal yang bergabung dalam IMT-GT,” katanya sore kemarin di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

Mengingat kondisi Aceh yang telah kembali aman, diharapkan Aceh akan menerima manfaat dari MoU yang telah disepakati nanti. Tugas pemerintah adalah membuka jalan dan memberi fasilitasi. “Sekarang setelah dibuka jalan, kalau tidak ada yang memanfaatkan, sampai 15 tahun, 25 tahun pun, nggak ada manfaatnya,” imbuhnya.

Dia juga mengharapkan kepada semua pihak di Aceh agar bersama-sama proaktif menghilangkan imej Aceh sebagai bekas daerah konflik. Diungkapkan bila citra Aceh tersebut hingga kini masih melekat di mata orang-orang luar


Sekitar 15 tahun lalu gaung Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) bergema, dan kini kembali menggelar pertemuan para pengusaha yang diberi nama Joint Business Council (JBC) ke-25 di Kota Banda Aceh yang berlangsung 9-12 Juli 2008.
Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam kini menunggu implementasi kebijakan para pengusaha yang tergabung dalam wadah tiga negara dan hasil yang ditunggu adalah masuknya investor untuk membuka usahanya di Aceh.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NAD, Firmandez mengatakan, pertemuan ini dijadwalkan membahas sejumlah agenda terkait dengan berbagai perkembangan antara lain kerjasama bidang infrastruktur, pengembangan sektor pariwisata dan transportasi.

Pertemuan reguler tersebut pertama kalinya diadakan di Aceh dan diharapkan dapat menjadi ajang promosi berbagai potensi sumber daya alam (SDA) daerah serta memperlihatkan situasi Aceh yang kondusif pasca konflik.

Aceh merupakan salah satu dari sepuluh provinsi di Indonesia yang menjadi bagian IMT-GT sejak 1991 dan diresmikan pada pertemuan di Langkawi Juli 1993 dengan tujuan untuk mengusahakan kompleksitas sumber daya yang dimiliki ketiga negara anggota.

Kerjasama di berbagai jenis usaha itu diharapkan dapat mendorong dan memperluas bidang usaha industri, pariwisata, pertanian dan perdagangan antar propinsi di tiga negara bertetangga yang sekarang dinilai belum optimal.

Tujuan umum dari program IMT-GT itu untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dunia usaha, melalui peningkatan perdagangan dan investasi, di samping upaya meningkatkan ekspor dari negara IMT-GT ke negara lain.

“Berbagai agenda yang dilakukan dalam forum ini dimaksudkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta upaya menurunkan biaya produksi, distribusi dan transaksi. Semua ini diharapkan dapat terlaksana sesuai potensi daerah ini,” ujar Firmandez.

Dijelaskan ada enam prioritas dalam kerjasama pengusaha IMT-GT, yakni bidang perdagangan, investasi dan pengiriman tenaga kerja, transportasi, komunikasi dan tenaga listrik, pertanian, perikanan serta industri pariwisata.

“Tapi, bagi Aceh, paling tidak sudah masuk empat proposal yang akan ditawarkan dalam forum JBC IMT-GT di Kota Banda Aceh, yakni transportasi, investasi, pariwisata dan komunikasi,” kata dia.

Namun, Firmandez membantah jika IMT-GT tidak menghasilkan nilai bagi pertumbuhan ekonomi di Aceh. “Meski belum memadai dan optimal, tapi ada beberapa hasil yang telah dicapai dari program kerjasama ekonomi itu,” katanya.

Dia mengatakan, sudah 47 MoU ditandatangani pengusaha Aceh dengan pihak Malaysia dan Thailand, namun sesuai sidang IMT-GT di Ipoh dan Perak (Malaysia) 1997, maka jumlahnya diseleksi kembali menjadi 24 MoU.

Enam dari 24 MoU tersebut telah terealisasi, antara lain terwujudnya penerbangan langsung Banda Aceh-Malaysia. Kerjasama pembangunan cold storage di Sabang serta penangkapan ikan serta penyediaan es balok antara pengusaha Aceh dengan Malaysia.

Di samping itu, katanya, juga telah beroperasinya pengolahan kayu di Aceh Besar dengan nilai investasi sebesar 16,4 juta dolar AS. Moulding tersebut diekspor ke negara-negara eropa yang setiap tahunnya senilai 10,7 juta dolar AS.

“Akan tetapi, kerjasama yang sempat berjalan itu terhenti akibat terpaan krisis ekonomi dan meningkatnya eskalasi konflik di Aceh,” jelas Firmandez.

Karena itu, dia berharap pertemuan pengusaha tiga negara yang tergabung dalam JBC IMT-GT ke-25 di Kota Banda Aceh tersebut sebagai moment penting dalam upaya mempromosikan kembali potensi investasi Aceh kepada pengusaha negara anggota.

Wakil Gubernur NAD Muhammad Nazar juga berharap para pengusaha dapat memanfaatkan forum ini sebagai upaya menarik investasi sesuai dengan potensi yang tersedia di daerah ini. “Kita mengharapkan pertemuan IMT-GT tidak hanya bermanfaat untuk mendapatkan free visa tapi juga dapat menghadirkan investor tiga negara membuka usahanya di Aceh. Ini penting dalam upaya membuka lapangan kerja di Aceh,” katanya



Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, July 24, 2008  

Banda Aceh-Para dekan dilingkungan IAIN Ar-Raniry kini sudah memiliki kabinetnya, untuk mendukung program kegiatan dekan pada fakultas masing-masing, kata Rektor IAIN Ar-Raniry Prof Drs Yusny Saby, PhD, saat melantik pembantu dekan, sabtu, 19/7 di Aula biro Rektor IAIN.



Pelantikan yang dilakukan secara paket ini bukanlah hal yang baru, akan tetapi sudah dilakukan pada pelantikan dekan pada tanggal 26 Juni lalu, sebut Yusny Saby.

Dalam amanat tertulis rektor IAIN Ar-Raniry, Yusny Saby menyampaikan, rasa terima kasih kepada pembantu dekan yang telah berjasa membawa perubahan IAIN kearah yang lebih maju, dan kepada yang baru memangku jabatan ini lebih giat lagi berusaha untuk memajukan IAIN dimasa yang akan datang.

Yang terpenting kata rektor, bagaimana harus meningkatkan pelayanan terhadap pegawai, karyawan dan mahasiswa secara baik, jangan sertamerta dengan jabatan baru ini anda tidak peduli dengan bawahan, sebab jabatan ini bukan jaminan, karena rektor selalu memantu dan mengawasi keluhan dari bawah.

“kita dihadapi dengan tantangan yang luar biasa dimasa yang akan datang, persoalan akreditasi jurusan harus tuntas dalam tahun ini, karena sudah menjadi ketentuan dalam penerimaan pegawai terutama di perbankan, polisi dan PNS’ujar Yusny Saby

Untuk itu kami mengajak, para pembantu dekan yang baru saja memangku jabatan ini, harus pro aktif dalam mewujudkan akreditasi bagi jurusan yang belum mendapatkannya, dan pro aktif mengambangkan fakultas sesuai dengan keahlian masing-masing. Imbuh Yusny Saby

Dalam waktu dekat ini, kita juga memulainya pembangunan fisik di lingkungan IAIN seprti gedung perkantoran, ruang kuliah, dan perangkat-perangkat lainnya oleh IDB, maka para pembantu dekan ini, kami meminta jasa dan sumbang sih pikiran agar pembangunan yang akan berjalan sesuai dengan harapan kit bersama. Tandasnya.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, July 24, 2008  

Banda Aceh-Untuk menumbuhkembangkan pendidikan yang ideal di Nanggroe Aceh Darussalam, yang diatur dalam sistem yang tepat diperlukan qanun khusus yang mengatur tentang pendidikan, agar penerapan pendidikan di aceh tidak tumpang tindih.

Demikian disampaikan Rektor IAIN Ar-Raniry, Yusny Saby, usai melantik melantik pembantu Dekan se-lingkungan IAIN Ar-Raniry, sabtu 19/7.
“jika Nanggroe Aceh Darussalam ingin mengubah pola pendidikan yang maju, tentunya diperlukan undang-undang yang mengatur secara khusus pada bidang pendidikan, oleh karena itu, tambah yusny saby qanun pendidikan Aceh sudah sangat mendesak.
Yusny menambahkan, selama ini kita selalu menyalahkan pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan, namun kita tidak pernah melihat mengapa pendidikan aceh selama ini makin menurun, faktor utamanya yaitu undang-undang yang telah ada terlalu umum, jadi diperlukan secra khusus agar aliran dana pendidikan dapat dijalankan sesuai dengan undang-undang yang telah ada.
IAIN sendiri sebagai lembaga pendidikan, mendukung sepenuhnya usulan pemerintah aceh, yang mewacanakan qanun pendidikan diperlukan untuk memajukan pendidikan di aceh. Ujar yusny saby yang didamping Kabag Humas IAIN Ar-Raniry Ahmad Syauqi.
“Aceh secara kasat mata, sangatlah berbeda dengan daerah lain yang ada di Indonesia, makanya segala bentuk pelaksanaan undang-undang harus sesuai dengan karakteristik masyarakat Aceh, tambah yusny saby.
Rektor IAIN menambahkan, pelaksanaan syariat islam di aceh sebagai daerah otonomi khusus tentunya diperlukan undang-undang yang melaksanakan perangkat kepemerintahan sesuai dengan kebutuhan daerah, jika ini tidak dilakukan, maka kedepan jangan harap pendidikan aceh maju.
“apalagi alokasi anggaran untuk pendidikan di aceh sangat tinggi, mencapai angka 1.3 Trilyur, jika tidak bisa dimanfaatkan dengan baik dalam undang-undang tersendiri, maka dikwattirkan terjadi penyimpgan di lapangan. Jelas Yusny Saby.
Dengan demikian, lanjut yusny saby, langkah yang diambil oleh pemerintah Aceh sangatlah tepat dan bijaksana, untuk menghidari terjadinya kegagalan ujian nasional dimasa yang akan datang di Aceu.
“mari kita kuatkan barisan untuk mempersatukan kekuatan agar qanun pendidikan di Aceh bisa terwujud sebelum pemilu dimasa yang akan datang, ajakan rektor yusny saby kepada pers. K48

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, July 24, 2008  

Banda Aceh-Untuk mempercepat terwujudnyan pelabuhan sabang agar secepatnay beroperasi, pemerintah kota sabang membebaskan tanah seluas 75 Hektar milik masyarakat setempat untuk mendukung program pemkot dalam mengalakkan pelabuhan tersebut.

Ini bahagian dari pertemuan IMT-GT yang telah memilih sabang sebagai tempat yang cocok untuk mengawali jalanyan roda ekonomi masyarakat di asia. Maka pemerintah kota mengambil sikap untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan yang sudah sekian lama tertunda.
Demikian disampaikan oleh ketua Badan Pengawasan Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) pada Kamis (17/7), mengaku telah mengantongi surat dari Walikota Sabang menyangkut wilayah dan lokasi pembebasan tanah yang rencananya akan segera di cairkan dalam waktu dekat ini.

Kepala BPKS Sabang, Ir H T Saiful Ahmad menyatakan hingga kini pihaknya telah menerima sedikitnya 350 hektar dan berkas tanah milik warga yang ingin dibebaskan namun dia mengaku dengan anggaran yang tersisa Rp 62 miliar, BPKS hanya mampu membebaskan tanah 75 hektar yang terbagi di enam lokasi.

Saiful menambahkan lokasi tersebut yakni kelurahan Balohan, Cot Abeuk, Sumur Tiga, Iboeh, Cot Mancang, dan Bangau sementara dua lokasi lainya Reuteuk dan Ano Itam belum dapat persetujuan pemerintah daerah karena tidak sesuai dengan tata ruang yang telah ada. “Jadi Saya mengimbau pada masyarakat agar tidak kecewa bila tanahnya tidak dibebaskan dalam tahun ini karena memang anggaran yang sudah di siapkan tidak sesuai dengan tanah yang sudah masuk ke BPKS ,” ujar Saiful di Kantor BPKS saat gelar jumpa pers, Kamis (17/7).

Saya hanya berharap, pada saat pembebasan tanah ini, tidak ada staf BPKS yang menjadi calo, jika ada saya akan keluarkan dari keanggotaan BPKS, kita ingin masyarakat menikmati sesuai dengan harga yang telah disepakati bersama, tegas saiful

Walikota Sabang Munawar Liza Zainal mengakui pihaknya sudah menyurati BPKS untuk segera melakukan pembebasan tanah sesuai dengan permintaan warga.
Munawarliza mengakui, pembebasan tanah tidak semudah yang bayangkan, perlu waktu unutuk mempelajarinya, agar tidak menimbulkan konflik di suatu saat nanti, namun kita tetap mengacu kepada kebutuhan dan permintaan masyarakat.
Alasan kami mengeluarkan surat pembebasan tanaha tersebut, setelah mempelajari proposal yang di ajukan oleh BPKS yang intinya meminta saya mengeluarkan surat agar tanah bisa di bebaskan namun sesuai dengan peraturan dan tataruang karena dari 11 lokasi yang diajukan hampir seluruhnya bermasalah, jadi tolong betul-betul dilihat kembali tata ruangnya,” ujar Munawar

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, July 24, 2008  

(Saturday, July 12, 2008)





Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, July 12, 2008  



Walikota sabang Munawarliza zainal yang hadir pada pertemuan IMT-GT ini, mengatakan, sampai saat ini kita sudah berusaha untuk menghidupkan pelabuhan sabang segera mungkin, dimana ada kendala kita kan trobos bersma dan membahas dalam pertemuan ini.

Namun kata munawarliza, yang menjadi kendala pada pelabuhan sabang yaitu regulasi dari pemerintah pusat, kita akan memperjuangankan hal ini, agar pemerintah pusat tidak menghambat proses pelabuhan sabang.

“yang sangat kesal kata munawarliza, izin visa bagi turis asing yang berkunjung ke sabang tidak di berikan oleh pemerintah pusat, padahal katanya turis asing ini dapat menambahkan pendapat anggaran daerah (PAD) sabang, di bali kenapa bisa kenapa aceh tidak dapat katanya dengan nada kesal.

Untuk itu kami minta pengertian dari pemerintah pusat agar kembali berujuk pada kesepakatan bersama di Helsinki tahun 2005 lalu, banyak teman-temana saya dari negara malaysia dan thailand yang mau berkunjung ke sabang untuk melakukan investasi, namun izinnya tidak dikeluarkan oleh pemerintah pusat, imbuh munawarliza.

“maka kita harap pertemuan IMT-GT ini bisa memberi solusi bagi pelabuhan bebas sabang, agar masayarakat sabang tidak lagi bertanya-tanya kenapa pemerintahnya sangat lambat menghidupkan pelabuhan yang sudah lama di nantikan oleh masyarakat internasioanal,” cetus munawarliza.

Kita juga menyampaikan ras optimis pelabuhan ini akan beroperasi segera, sebab terkendala masalah izin tempat dan regulasi dari pemerintah pusat, namun katanya kita tidak tinggal diam, kiata akan terus berusaha untuk kemajuan sabang dan aceh, melalui jalur perdagangan laut, mudah-mudahan pelabuhan ini akan beroperasi dengan segera, tanda walikota sabang.

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Friday, July 11, 2008  

Sementara itu Direktur Nasional IMT-GT Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, untuk Aceh kita awali dengan membuka jalur penerbangan yang meliputi tiga negara yaitu Indonesia- Malayasia dan Thailand



“sebagai contoh Penerbangan Airasia antara kuala lumpur dengan aceh merupakan wujud dari kesepatakan bersama dalam IMT-GT sebelumnya, hanya saja kita belum memaksimalkan penerbangan ke daerah thailand, padahal antara aceh dan thailand sanagt dekat, kata ketua umum kadin Riau ini.

Yang menjadi masalah sekarang, kita tidak pernah mencatat atau tidak terekord dengan pemerintah daerah dalam perdagangan, maka dengan adanya pertemuan IMT-GT ini kita akan mengupayakan adanya kesepatakan dengan pemerintah daerah masing-masing di Aceh.

Banyak perusahaan penerbangan yang ada d kuala lumpur mengajak kerjasama dengan Aceh, namun pemerintah belum berani menyambut dengan leluasa, untuk itu kita bantu lewat pertemuan IMT-GT ini, dan saya rasa peserta sudah tahu bagaiamana kondisi Aceh dan mereka mau membantu secara bersama-sama, ujar Arsyadjuliandi.

Direktur Nasional IMT-GT juga mengakui, masalah regulasi yang mengahambat segala progaram kebangkitan ekonomi masyarakat, teruatama pemerintah daerah, maka kita akan berusaha setelah pertemuan ini nantinya, masalah regulasi bisa diselesaikan dengan pemerintah pusat.

“kita akan membahas persoalan regulasi ini pada peserta nantinya, mudah-mudahan ada solusinya, karena kita tidak ingin setelah pertemuan ini tidak ada hasilnya, seperti yang disampaikan gubernur Aceh tadinya, tegas Arsyad.

Selain penerbangan, kita juga menjalin kerjasama lewat jalur laut, dimana kita memilih aceh untuk mengadakan IMT-GT ini justru pertimbangannya, karena aceh selain bisa lewat jalur udara juga bisa ambil jalur laut, disini daerah yang sangat potensial yaitu sabang.

Maka untuk usaha pelabuhan sabang, akan kita usahakan regulasi pada pemerintah pusat, sebab katanya, peserta IMT-GT ini menginginkan pelabuhan sabang, segera berfungsi dan mereka akan siap melakukan investasi di bidang impr dan ekspor jalur laut. Kata direktur nasional IMT-GT ini.

“saya tidak menafikan, kondisi aceh saat ini cukup kondusif, disamping letak daratan aceh cukup stategis dan mudah di jangkau oleh seluruh negara yang ada di asia terutama malaysia-thailand dan singapore, dari itulah ketiga negara ini mau menghadiri pertemuan yang dilaksanakan oleh Kadin aceh” sebut Arsyad.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Friday, July 11, 2008  

Banda Aceh-Ekonomi aceh akan bangkit, jika seluruh pengusaha lokal mau melakukan kerja keras untuk bangkit bersama membangun aceh, tanpa dukungan dan kerjasama yang matang tidak akan terwujud ekonomi aceh yang dapat diperhitungankan di mata internasional

Demikian disampaikan Aceh Gubernur Irwandi yusuf pada saat membuka acara Indonesia Thai Malaysia-GT kamis. 10/7 di banda aceh.

Irwandi menilai, program yang IMT-GT yang digagas oleh Kamar dagang dan industri aceh ini, suatu kemajuan yang luar biasa. Dalam keadaan yang kondusif seperti ini peran semua elemen ini dapat membangkitkan kembali ekonomi aceh sangat di butuhkan.

Namun, kata irwandi, saya sudah bosan mendengar hanya sebatas program saja, akan tetapi pelaksanaan dilapangan masih tumpang tindih, jadi saya harap program IMT-GT ini langkah yang tepat untuk memajukan daerah aceh pascakonflik yang berkepanjangan.

“saya mengajak seluruh elemen masyarakat aceh terutama para pengusaha untuk bersama-sama membangun komunikasi dengan seluruh jaringan yang ada, baik di dalam maupun diluar negeri, melakukakan kampanye bersama bahwa aceh sudah aman dan sangat mudah untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, seperti terjadi pada hari ini,” ujar Irwandi

Irwandi menambahkan, program ini trobosan yang harus kita hargai bersama, sebab usaha yang gigih dilakukan oleh KADIN aceh merupakan sudah ada hasil nyata, katanya “KADIN sudah mulai membangkitkan semangat tumbuhnya ekonomi Aceh, yang lain harap gubernur Aceh mengikuti jejak Kadin yang berusahan dengan sendirian hanya saja kita menyetujui untuk kemajuan ekonomi Aceh.

Gubernur Irwandi, mengakui dia kagum apa yang dilakukan oleh Kadin Aceh yang begitu peduli dengan ekonomi Aceh. Dan mampu menghadirkan tiga negara yang ikut berpartisipasi untuk kemajuan daerah Aceh.

Irwandi, mengingatkan kepada para pengusaha lokal untuk lebih peka terhadap perkembangan ekonomi daerah yang lebih maju, bukan hanya menunggu proyek dari pemarintah daerah saja, akan tetapi berusaha untuk mencari dan berkerjasama dengan negara-negara yang ada di belahan dunia.

“sampaikan kepada dunia bahwa Aceh sudah aman, dan sangat mudah menanam modal usaha, sebab aceh sebagai jalur yang mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat Internasional, oleh sebab itu kita dukung sepenuhnya kebijakan kadin yang membangkitkan roda ekonomi Aceh, tambah gubernur yang didampingi ketua kadin Aceh Firmandeze kepada wartawan.


Aceh Kondusif
Gubernur Irwandi juga mengajak seluruh pelaku ekonomi di belahan dunia untuk melakukan investasi ekonomi di Aceh, karena kondisi daerah ini benar-benar sudah pulih.
Jika ada yang menganggu kondisi ekonomi aceh, maka akan berhadapan dengan pemerintah aceh “kami tidak segan-segan bertindak bagi yang merusak ekonomi aceh, sebab aceh sudah kondusif dan tidak lagi konflik, tidak ada tembak menembak, karena kami sudah melakukan tanda tangan perdamaian, cetus irwandi.

Siapapun yang menghambat jalannya ekonomi aceh akan di tindak sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini, kita sudah mengupayakan agar kondisi aceh tetap stabil, namun masih ada pihak yang tidak ingin aceh bangkit bangkit dalam segi ekonomi. Tambah gubernur

“hari ini pemerintah Aceh sudah melakukan kerjasama dengan Kapolda dan Pangdam untuk terus memburu perusakan-perusakan yang merugikan rakyat Aceh, kami sudah mengetahui siapa di balik perampokan terjadi di aceh, kita harap kapolda dapat bekerja dengan keras terus menjaga kondisi aceh tetap stabil dan kondusif, tandas irwandi yusuf.

Sementara itu, ketua Kadin Aceh Firmandeze mengatakan, Program IMT-GT ini baru pertama kali di selenggarakan di Aceh, ini yang terbesar dilakukan oleh kadin, sebab melibatkan tiga negara yang akan melakukan investasi ekonomi di Aceh nantinya.
Pesertapun cukup banyak, pertama kita target hanya 75 orang dari tiga negara ini, namun kenyataannya lebih 200 orang yang hadir dalam pertemuan ini, cetus ketua kadin aceh, ini membuktikan bahwa kondisi aceh sudah benar-benar kondisif.

Firmandeze, menambahkan, kita memiliki target yang panjang program IMT-GT ini, sebab katanya IMT-GT wahana baru dengan bantuan negara Thailand dan malaysia ekonomi Aceh akan bangkit, kita semua berharap IMT-GT ini sebagai awal bangkitnya ekonomi aceh yang dapat di terima oleh seluruh masyarakat Aceh.

Hasilnya, program IMT-GT nanti kita akan tahu manfaatnya, setelah negara-negara yang hadir mengkuti pertemuan ini membahas lebih mendalam sektor apa saja yang mereka kembangkan di aceh. Kita berharap IMT-GT ini bisa membantu tumbuhnya ekonomi Aceh yang lebih maju di masa yang akan datang. Harap Firmandeze.

Untuk itu saya mengajak pengusaha lokal untuk rapatkan barisan dan sambut kesempatan yang ada jangan sia-sia, saat ini aceh sudah aman, seperti saya kutip penyataan delegasi malaysia mengakui bahwa kondisi Aceh sudah sangat aman dan mudah melakukan usaha-usaha ekonomi, tambah Firmandeze

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Friday, July 11, 2008  

BANDA ACEH, Pemerintah Jerman menganggarkan dana sebesar 8,5 juta Euro atau setara Rp 110 miliar untuk pembangunan kompleks SMK tersebut. Selain itu, sebesar 3,5 juta Euro dikucurkan untuk kelengkapan fasilitas dan furnitur. Demikian disampaikan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Baron Paul von Maltzahn, pada saat meresmikan SMK Negeri 1-3 di desa Mibo, Lhong Raya, Aceh Besar, Kamis (10/7).

Peresmian SMK 1, SMK 2, dan SMK 3 yang dibangun di atas lahan seluas 6,4 hektar itu dihadiri Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias Kuntoro Mangkusubroto, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Baron Paul von Maltzahn, dan anggota board KFW (Bank Pembangunan Jerman –red) Ingrid Matthaus-Maier, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Suyanto, dan Asisten II Pemerintah Aceh Said Mustafa.
Kompleks SMK yang baru dibangun Jerman itu dilengkapi 100 ruang belajar, training hotel, laboratorium, tempat workshop (training centre), sarana ibadah. Sekolah ini mampu menampung 3.700 siswa. Kepala BRR NAD-Nias Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, Jerman telah membangun sebuah kompleks pendidikan yang megah dan menyenangkan.
Kuntoro mengharapkan, tiga sekolah kejuruan yang berada dalam satu kompleks ini bisa mendidik generasi Aceh yang lebih baik, terutama di bidang pelayanan, keramahtamahan. “Kita memerlukan hospitality, keramahtamahan, cara mengekspresikan terimakasih, cara melayani tamu. Ini perlu kita introduce kepada anak-anak kita,” kata Kuntoro dalam sambutan saat meresmikan gedung SMK baru di Desa Mibo, Lhong Raya, Aceh Besar, Kamis (10/7).
Menurut Kuntoro, sekolah kejuruan penting sekali untuk meningkatkan kualitas generasi muda Aceh. Kuntoro mengaku terkejut waktu mendengar hanya ada satu sekolah kejuruan di bidang perikanan di Aceh. Padahal, panjang garis pantai Aceh mencapai 800 kilometer. Tak hanya itu, sekolah kejuruan di bidang lain juga sangat diperlukan, seperti otomotif, pertanian, dan tourism. “Alhamdulillah sekarang di Aceh ada sebuah sekolah semacam ini yang menggabungkan bermacam hal, mulai dari otomotif, elektronik sampai pada hospitality, perhotelan dan tourism,” lanjutnya, sembari berpesan kepada siswa dan pengelola sekolah untuk menjaga dan merawat gedung sekolah dengan baik.
Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Baron Paul von Maltzahn mengaku gembira bisa membantu pendidikan di Aceh. Dia berharap kehadiran tiga SMK ini mampu meningkatkan kualitas generasi muda Aceh. Paul menyebut sekolah ini dengan sebutan Sekolah Three in One (tiga sekolah dalam satu kompleks).
“Permintaan pasar terhadap tenaga yang punya keahlian akan meningkat. Dengan adanya fasilitas ini kita bisa memproduksi pekerja yang punya keahlian untuk Aceh dan Indonesia,” harap Paul von Maltzahn.
Anggota board KFW Ingrid Matthaus-Maier mengharapkan agar pihak sekolah dan siswa SMK bisa merawat dengan baik berbagai fasilitas dan gedung yang telah dibangun Jerman. :Kita harap, saat enam bulan lagi tim KFW datang ke sini ditemukan adanya atap yang bocor. Saya yakin tidak akan ada kebocoran, karena gedung ini dibangun tim dengan kerjasama yang baik,” kata Inggrid.

Selain membangun SMK 1-3 di Banda Aceh, Jerman melalui RESA Project juga merekonstruksi dua unit SMK dan empat SMA di Nias, 1 SMA dan 3 SMK di Simeulue, 1 SMK di Blang Pidie, dan merehabilitasi SMK di Samalanga, Peungan Selatan, dan Jeunib (Kabupaten Bireuen).
Jerman tak hanya membantu memulihkan Aceh dan Nias di bidang pendidikan. Melalui KFW, Jerman mendonasikan uangnya untuk pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin. Menurut Kuntoro Mangkusubroto, Jerman merupakan salah satu donor besar dalam fase rekonstruksi Aceh dan Nias. Total dana yang dibantu Jerman mencapai Rp 3,7 triliun atau USD 380 juta. Sementara anggaran dari KFW berjumlah 116 juta Euro. “Betapa besar perhatian dan keinginan Jerman untuk membantu Aceh. Ini luar biasa,” kata Kuntoro,

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Friday, July 11, 2008  

Banyak Warga Aceh tidak milik KTP nasional

(Wednesday, July 09, 2008)

Banda Aceh-Menghadapi pemilu nasional yang akan berlangsung april mendatang di aceh sepertinya menjadi kendala. Dikarenakan masih banyak warga aceh tidak memiliki kartu tanda penduduk nasional sebagaiman ketentuan yang telah ditetapkan undang-undang

Demikian hal itu disampaikan anggota DPR RI Farhan Hamid saat menyaksikan penarikan no urut partai poltik lokal di banda aceh, rabu 9/7

Dikwatirkan jika masih ada masyarakat yang belum memiliki kartu tanda penduduk nasional, tidak bisa ikut pemilu nasional dan lokal yang akan berlangsung april mendatang, oleh karena itu saya mengharapkan para kepala daerah harus lebih cepat mengatasi agar tidak terjadi konflik disaat pemilu berlangsung di aceh. Katanya.

Tugas ini harus diutamakan oleh pemerintah aceh sebagai badan kontrol terhadap pelaksanaan roda organisasi oleh kepala sejumlah kepala daerah yang ada di aceh, tentunya harus menekan agar permasalahan KTP nasional bisa di selesaikan sebelum pemilu. Tambahnya.

“sampai sekarang masih ada warga aceh di pedalaman tidak tahu adanya perubahan indentitas, yang lebih disayangkan, pemilu sudah semakin dekat sedangkan KTP Nasional tidak digantongi, malahan banyak juga warga aceh tidak tahu kapan pemilihan itu berlamgsung”akuinya.

Saya menyarankan kepada KIP sebagai penyeleanggarakan pemilu harus menyadari agar tidak tumpang tindih nantinya, alangkah baiknya di atasi semasih ada waktu kurang lebih tujuh bulan lagi, katanya.

Menyikapi hal itu, wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengatakan, pemerintah Aceh sudah melakukan antisipasi agar tidak terjadi konflik disaat pemilihan umum berlangsung. Kita sudah buat kepetusan tentang pelaksanaan Pemilu mendatang.

Katanya, persoalan KTP Nasional juga menjadi persoalan baru, sebab jauh hari kita sudah lakukan konsoludasi kepada kepala daerah masing-masing untuk menyelesaikan KTP Nasional.

“kepada bupati dan walikota yang belum menyelesaikan KTP warga harus menuntaskan dalam waktu yang dekat ini, kita akan memanggil seluruh bupati/walikota untuk menyelesaikan persoalan KTP yang masih dimiliki oleh masyarakat,”kata nazar.

Katanya, saat pilkada dulu rakyat aceh masih memakai KTP merah putih, tapi untuk pemilu mendatang, kita usahakan rakyat aceh tidak lagi memakai KTP masa darurat militer. Sudah cukup kita rasakan masa lalu, kini aceh sudah damai. Maka mari kita layani masayrakat kita dengan baik dan bijaksana, tegas nazar.

Hal senada juga disampaikan ketua KIP aceh, Salam Poroh, usai penarikan no urut peserta pemilu lokal mendatang di aceh, menurutnya KIP sendiri sudah berkerja dengan keras untuk melakukan sosialisasi pemilu kepada masyarakat, walau kami baru saja dilantik.
Salam poroh menambahkan, jika ada informasi mengenai adanya masyarakat yang belum terdaftar pada KTP nasional. Yang berhak melakukan pekerjaan itu adalam pemerintah, jadi KIP hanya mendata peserta pemilu saja. Urusan KTP itu hak pemerintah bukan hak kami, tandasnya.

Tuga KIP sendiri cukup berat pada masa sekarang, pertama kata salam poroh, melakukan verifikasi parlok dan melakukan tugas-tugas yang berkenaan dengan pemilu di masa yang akan datang, khusus partai lokal di aceh dari 12 yang mendaftar hanya 6 partai lokal yang lulus verifikasi faktual dan berhak mengikuti pemilu yang diselenggarakansecara serentak di Indonesia April mendatang.

Katanya, keenam partai yang baru saja memilih no urut setelah angka 34 karena nomor urut 34 sudah dimiliki oleh partai nasional dan berikutnya 35 sampai 40 itu no urut partai lokal yang ada di aceh.

Nama-nama partai lokal yang berhak mengikuti pemilu di aceh diantaranya, Partai Aceh aman sejahtera (PAAS), Partai Daulat Ajeh (PDA), Partai Suara Independen Rakyat Aceh ( P SIRA), Partai Rakyat Aceh (PRA), Partai Aceh (PA) dan Partai bersatu Atjeh (PBA).

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Wednesday, July 09, 2008  

Asian Development Bank, melalui Satker ETESP, dalam waktu enam bulan ke depan, akan menyerahkan seluruh aset yang dibangunnya di Aceh dan Nias. Guna bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh dengan baik dan merata

BANDA ACEH, Asian Development Bank, melalui Satker ETESP, dalam waktu enam bulan ke depan, akan menyerahkan seluruh aset yang dibangunnya di Aceh dan Nias. Guna bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh dengan baik dan merata
Badan dunia yang berpangkalan di Manila ini. Menyebutkan pihak ETSEP ADB telah memberikan bantuan pemberdayaan masayarakat sedikitnya 32.000 penerima manfaat yang berasal dari 219 desa di 9 kabupaten/kota di NAD dan 2 kabupaten di Nias. Di sektor perikanan tangkap, ETESP telah menyerahkan bantuan kapal dan boat mulai dari 5 GT- 20 GT lengkap dengan berbagai fasilitas penangkapan ikan sebanyak 150 buah dengan penerima manfaat mencapai 1.213 orang.
Demikian diungkapkan Direktur Livelihood ETESP ADB, Richard Deresford, dihadapan peserta Workshop Pengelolaan dan Pelimpahan Aset Infrastruktur Program ADB ETESP Perikanan. Senin kemaren dibanda aceh
Aset yang akan diserahkan ADB, menurut Richard, mencakup aset fisik, laporan dan survei, keuangan dan rencana keuangan, keluhan dan kewajiban serta sistem manajemen dan pengembangan. Nilainya mencapai US$ 300 juta.
Richard menambahkan, dalam rangka penyerahan aset ETESP ini, harus dilaksanakan dengan tepat sasaran. Strateginya adalah memusatkan perhatian pada pengalihan aset baru, sistem dan sumberdaya informasi inovatif ETESP/BRR. ”Ini semua dalam rangka exit strategi ETESP yang direncanakan selesai dalam enam bulan ke depan,” katanya.
Jika hal-hal ini tidak diperhatikan pada waktu ETESP exit, tegasnya, maka semuanya tidak akan ada gunanya. Karenanya, pemindahtanganan harus selesai pada 31 Desember 2008, atau tanggal penutupan setiap komponen ETESP pada Juni 2009.
Dalam kesempatan yang sama, pihak direktorat aset BRR NAD-Nias yang diwakili oleh Kepala Bidang Serah Terima Aset Junaidi, menjelaskan sebelum diserahkan kepada pihak penerima, aset ETESP ADB harus ditetapkan peruntukan terlebih dahulu untuk menjamin kejelasan pihak penerima sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. ”Setiap kekeliruan yang muncul akan membawa dampak negatif terhadap manajemen penghasil aset, mulai dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Satker, Manajer, Direktur dan bahkan Deputi BRR,” ucapnya.
Workshop yang dihadiri oleh Panglima Laot dari 10 Kabupaten Kota di seluruh Aceh, perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi dan Kabupaten/Kota, konsultan ADB serta beberapa staf petinggi BRR, juga menampilkan Zulhamsyah Imran, Direktur Pengembangan Ekonomi Kedeputian Bidang Operasi BRR NAD-Nias.
Menurut Zulhamsyah, realitas yang terjadi saat ini, adalah tidak jelasnya pengelolaan aset setelah diserahkan kepada penerima. Banyak aset di bawah Kedeputian Ekonomi yang sudah diserahkan kepada Pemda, tidak dilanjutkan dengan disediakannya biaya pemeliharaan. Demikian pula pada lembaga lain seperti yayasan, koperasi, kelompok masyarakat pada gilirannya tidak terselenggara dengan semestinya karena alasan ketiadaan dana. ”Seharusnya, ada pihak penyandang dana seperti pengusaha lokal, koperasi atau lainnya yang punya unit usaha sejenis yang terjun melanjutkan pengelolaan aset yang bersangkutan,” katanya.
Kenyataan lainnya yang juga memerlukan perhatian serius adalah adanya aset yang tidak dapat difungsikan karena tidak cukup energi. Contoh yang paling jelas adalah pabrik es bantuan BRR dan NGO. Sebut saja, pabrik es bantuan JIG di Krueng Raya, Lambada Lhok di Kabupaten Aceh Besar. Karena ketiadaan pasokan listrik, saat ini nyaris menjadi besi tua. Satu-satunya pabrik es bantuan JIG yang hingga saat ini berfungsi terdapat di kawasan Lam Pulo Banda Aceh. ”Bagaimana caranya, itu pintar-pintar pengelola pabrik melobi PLN,” tandasnya.
Dua pabrik es bantuan BRR melalui dana ETESP ADB di Muara Batu (Lhokseumawe) dan satu lagi di Simeulue, masih dalam tahap penyelesaian pembangunannya. ”Kalau masalah energi penggerak ini tidak dipikirkan sebelumnya, saya yakin nasibnya akan sama,” tegas Zulhamsyah lagi. Padahal untuk membangun pabrik tersebut ADB merogoh sedikitnya Rp 2,5 miliar untung masing-masing pabrik.
Sementara itu Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh menyambut baik harapan Richard. Seperti disampaikan kepala DKP Razali MS menyatakan sangat konsern dengan masalah aset BRR yang bakal diserahkan kepada Pemda. Apapun yang diserahkan harus dapat dimaksimalkan pemanfaatannya. Namun saran Razali penyerahan tersebut baiknya disertai dengan sertifikat kepemilikan yang jelas. Ini menjadi beban Pemda.
Di bidang rehabilitasi infrastruktur perikanan, ETESP juga telah membangun dan merehab 12 bangunan dengan penerima manfaat 9372 orang. Demikian pula di bidang rehabilitasi sumber daya lingkungan pesisir, yang rusak diterjang gempa dan tsunami. Khususnya penanaman hutan bakau dan sabuk hijau (green belt) di areal sekitar tambak bantuan ADB ETSEP Perikanan.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, July 08, 2008  

Hari pertama test IAIN berjalan lancar.

(Monday, July 07, 2008)






Pada hari pertama testing masuk penguruan tinggi IAIN Ar-Raniry berjalan lancar dan tidak ada gangguan yang dapat menyebabkan terganggunya proses ujian masuk ke IAIN. Pantauan panitia pelaksana kegiatan testing hampir setiap lokal dipenuhi oleh peserta testing yang melamar di IAIN.

Dari 3663 yang melamar di IAIN tahunini hanya yang tidak mengikuti ujian 40 orang yang tidak mengikuti ujian pada hari pertama, mungkin ada lain satu hal yang menyebabkan dianya tidak sempat mengikuti ujian pada hari ini, kata ketua panitia pelaksana Prof Dr HM.Nasir Budiman, MA, didampingi pembantu Rektor IV Prof Dr. H. Hasbi Amiruddin, MA. Kepada pers senin 7/7 di banda aceh

“kita belum tahu alasan ketidakhadiran peserta, testing tersebut, padahal sebelumnya kita sudah mengingatkan peserta testing agar pada saat testing harap hadir ketempat yang telah disediakan oleh panitia, jika tidak hadir pada saat ujian maka secara otomatis di gugur sebagai calon mahasiswa IAIN. Tambah nasir.

Katanya, bagi yang tidak ikut ujian tulis yang telah dipersiapkan oleh panitia jangan berharap bisa ikut test pada hari kedua disini tidak ada tawar menawar lagi. Selain test ujian tulis, IAIN juga mengadakan ujian test bacaan al-quran sebagai penentu kelulusan di IAIN.

Khusus untuk ujian tulis, ini sudah berlaku sejak IAIN berdiri, jadi bukan hal yang baru. Sebab lembaga ini didirikan untuk mencetak para sarjana yang berkualitas dan berbasis ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan agama sesuai dengan tuntutan zaman sekarang ini. Ungkap nasir.

M. Nasir Budiman menambahkan, selain mahasiswa dalam negeri yang kita tampung juga ada dari luar negeri yaitu dari negara tetangga yang berjumlah sekitar 60 mahasiswa diploma dua KIAS Kelantan, yang melanjutkan study Strata satu (S1) di IAIN Ar-Raniry, sebagai wujud kerjasama kedua belah pihak pada bulan juni yang lalu.

Kita tidak banyak menampung mahasiswa dari luar negeri, disebabkan karena prasarana dan sarana yang miliki oleh IAIN sendiri masih sangat berkurang, maka dari itu kita batasi penerimaan mahasiswa dari luar negeri, apalagi mereka tidak ada test yang melanjutkan study dari diploma dua ke jenjang S1 di IAIN.

“kita usahakan tahun dimasa yang akan datang akan lebih banyak mahasiswa luar negeri yang kita tampung untuk melanjutkan study di IAIN ini,” sebut pembantu rektor I bidang akademik IAIN Ar-Raniry.


Pelaksanaan ujian berlangsung dua hari, dan bertempat di Fakultas-fakultas di IAIN Ar-Raniry serta MAN 3 Rukoh, Darussalam. Hari ini pelaksanaan tes berlangsung lancar dengan materi tes Agama dan Umum. Sedangkan selasa, akan di tes baca Al-Quran.

Dari jumlah 3663 itu yang bisa kita tampung di IAIN sebanyak 1500-1900 mahasiswa, mengingat kondisi IAIN belum mampu menampung lebih banyak dari itu. Karena IAIN akan segera melakukan pembangunan ruang untuk menampung mahasiswa untuk tahun di masa yang akan datang. Jadi untuk tahun ini kita kita hanya bisa menerima sekitar angka yang saya sebutkan tadi. Jelas M.Nasir Budiman

“Alhamdulillah pelaksanaan ujian hari ini berjalan lancar. Mengenai kuota mahasiswa yang kita terima, IAIN belum bisa menampung banyak mahasiswa tahun ini, mengingat kita akan membongkar dan membangun gedung baru, kemudian masih terbatasnya tenaga dosen yang diperlukan. Jika tahun depan tenaga pengajar di IAIN cukup dan sesuai dengan keahlian, kita akan meningkatkan kembali kuota sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujar Nasir Budiman.



IAIN Buka Tes di Malaysia

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry, untuk tahun ajaran 2008/2009, akan membuka tes penerimaan mahasiswa baru di Negara Malaysia. Sebagai inplematasi kerjasama yang telah dituangkan dalam kesepakatan bersama antara IAIN dangan KIAS kelantan malaysia.

Mengenai jadwal testing mahasiswa baru dari luar negeri ini, M.Nasir Budiman, menyebutkan pelaksanaan testing akan dilaksanakan di malayasia pada tanggal 11-12 juli mendatang, ada sebanyak 200 calon mahasiswa IAIN yang mengikuti test yang dipusatkan di ipoh.

Walaupun dari luar negeri, mereka juga tidak ada tempat istimewa di IAIN. Kita perlakukan secara bersama sesuai prosudur yang berlaku di IAIN. Jadi tidak ada istilah pilih kasih, dalam penerimaan mahasiswa baru di IAIN Ar-Raniry ini. Tambah nasir.

“nanti jangan ada yang ngomong belakangan, kenapa mahasiswa luar negeri disambut dengan istimewa, sedangkan mahasiswa daerah di biarkan begitu saja. Kami tidak ada niat melakukan hal itu terjadi, justru kita sangat berhati-hati dalam pelaksanaan testing kali ini. Lanjutnya.

Ketentuan yang telah kita tetapkan bersama, sepertinya sulit untuk kita ubah kembali, jadi walaupun di malaysia testnya. Mekanisme juga sama seperti mahasiswa dalam negeri. Mereka harus mampu membaca alquran juga dan bisa menjawab soal yang telah disediakan oleh panitia. Tandas nasir.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Monday, July 07, 2008  






Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Monday, July 07, 2008  

Formulir IAIN laris manis

(Saturday, July 05, 2008)

Dari jumlah formulir yang disediakan oleh panitia testing IAIN mencapai 4000, namun hingga kini hanya tersisa 300 lembar lagi yang belum bisa laku, mungkin akibat tidak banyak yang lulus ujian nasional, sehingga mempergaruhi calon mahasiswa yang masuk ke IAIN dan penguruan lain yang ada di Aceh

Hingga memasuki jumat 28/6 pendaftaran di IAIN Ar-Raniry terus meningkat, dari 4.000 formulir yang disediakan oleh panitia penyelenggara, sudah terjual 3.700, namun yang baru kembalikan hanya 1.918 lembar formulir.

Demikian kata, ketua panitia Prof Dr. HM. Nasir Budiman, kepada sumberpost. Namun demikian, tambahnya jika semakin banyak peminat yang melamar di IAIN kita akan berusaha untuk menambahkan lagi formulir yang tidak cukup.

M.Nasir Budiman, merincikan dari total yang sudah mengembalikan formulir fakultas tarbiyah mengalami perkembangan pesat dengan jumlah peminat mencapai angka 1.284 peserta, sedangkan ushuluddin menduduki posisi buncing dengan jumlah peserta tidak melewati angka 20.

Pun demikian, lanjut M.Nasir Budiman, dalam memilih fakultas/jurusan sebaiknya sangat berhati-hati, semakin banyak pelamar disebuah fakultas/jurusan semakin ketat persaingan.

“saya berharap kepada peserta test masuk ke IAIN sangat berhati-hati dan jeli melihat jurusan mana yang besar peluangnya, sebab pada prinsipnya kuliah nanti hampir semua sama hanya saja profesi yang berbeda,” imbuhnya

Pembantu Rektor I ini, menambahkan, walau bagaimanapun semua yang masuk ke IAIN harus melalui pembacaan test baca Al-Quran sebagai cara utama untuk menentukan nilai kelulusan. Jika ada yang belum bisa membaca al-quran jangan harap bisa lulus di IAIN. Lanjutnya.

Dalam bacaan Al-Quran bukanlah seperti bacaan seorang qari profesional, melainkan hanya bacaan dengan makharijul huruf (pengucapan huruf) yang benar dan tajwid sederhana saja, jelasnya.

Kami harap yang masuk ke IAIN sudah mengetahui visi dan misi IAIN sendiri, sebab jika kesasar kesini, ujungnya rugi nantinya. Tandas M.Nasir Budiman.

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, July 05, 2008  

Tsunami membawa malapetaka bagi masyarakat aceh, gelombang dasyat air laut di tambah guncangan bumi setera dengan 8.5 SR, namun tsunami membawa rahmat dan hikmat, kedtangan berbagai NGO baik nasional maupun Internasional telah membawa perubahan yang signifikan terhdapa perkembangan bagi berbagai sektor di Aceh.



Sebanyak 150 unit rumah bantuan dari Islamic Relief yang dibangun di kompleks kota baru Beuramoe (Labuy) diserahterimakan kepada korban tsunami, Senin (30/6). Selain penyerahan rumah, Islamic Relief, Qatar Red Cresent, AmeriCares, Disasters Emergency Committe, dan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias, juga menyerahkan satu unit sarana air bersih di kompleks relokasi Desa Beuramoe, Kabupaten Aceh Besar.

Country Director Islamic Relief untuk Indonesia Ahmed Tosson menyatakan, 150 unit rumah tersebut merupakan bagian dari 1.100 bantuan rumah yang telah dibangun oleh Islamic Relief sejak Januari 2005 untuk korban tsunami Aceh. Dari jumlah 1.100 rumah, sebanyak 850 unit telah diserahterimakan dan 100 unit rumah di Meulaboh akan menyusul untuk diserahterimakan pada 2 Juli mendatang.

“150 unit rumah di Labuy ini dibangun dengan kerjasama dari berbagai pihak. Maka kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah berbagi dan membantu untuk kelancaran pembangunan seluruh rumah di sini. Dan juga tidak lupa terima kasih banyak kepada kontraktor, pekerja dan masyarakat,” kata Ahmed Tosson dalam sambutannya di hadapan penerima rumah di Desa Beuramoe, Senin (30/6).

John Effendi, perwakilan masyarakat Beuramo, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan rumah dan sarana air bersih. Namun masih membutuhkan beberapa bantuan untuk pembinaan masyarakat di penghunian baru itu yaitu berupa bantuan modal untuk peningkatan ekonomi, sekolah dengan fasilitas yang memadai dan tempat pengajian beserta dengan tenaga pengajarnya.

Desa Beuramoe merupakan kawasan relokasi korban gempa dan tsunami yang berasal dari berbagai daerah di Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Banda Aceh. “Kami merupakan masyarakat baru di sini, maka kami masih perlu menyesuaikan diri terhadap beberapa hal. Kami sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat Desa Labuy, tetangga kami, untuk membantu kami bersama-sama membangun desa,” kata Effendi.

Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar yang hadir pada seremoni penyerahan rumah tersebut menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh donor yang terlibat dalam relokasi Desa Beuramoe. Pemerintah Aceh juga tetap berkomitmen untuk terus memperbaiki kehidupan perekonomian masyarakat, khususnya bagi korban gempa dan tsunami.

Nazar berpesan agar masyarakat dapat memanfaatkan, menjaga dan merawat bantuan yang diberikan, serta harus tetap kuat dan mandiri dan memanfaatkan situasi dengan baik. “Bantuan yang sustainable itu ada pada diri sendiri dengan aktif dalam berusaha, jangan hanya mengharapkan bantuan. Kita juga harus pandai berterima kasih dan bersyukur”, Muhammad Nazar menekankan kepada masyarakat penerima bantuan yang ikut hadir di sana.

Sementara itu, Deputi bidang Operasi BRR NAD-Nias Eddy Purwanto dalam sambutannya menjelaskan bahwa Labuy merupakan salah satu kampung baru yang dibuka bersamaan dengan Neuheun, Lam Ujong, dan Mireuk Lamreudeup dengan sebutan kampung baru Beuramoe. “Tantangan untuk pengembangan di sini sangat berat, karena setelah membangun rumah, sarana dan prasarana publik juga harus disediakan. Selanjutnya juga harus dipikirkan bagaimana masyarakat tetap dapat mencari nafkah walaupun tinggal jauh dari pusat kota. Oleh karena itu kita akan membangun infrastrukturnya seperti jalan untuk membuka akses awal. Maka, kerjasama dari semua pihak baik pemerintah daerah maupun NGO nsangat diharapakna untuk kelanjutan pembangunan di sini,” kata Eddy.

Acara serah terima ini diikuti dengan penandatangan surat serah terima rumah dan penyerahan secara simbolik replika kunci kepada masyarakat yang juga disaksikan oleh M. Nazar (Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam), Bukhari M. Daud (Bupati Aceh Besar), Eddy Purwanto (Deputi Operasi BRR NAD-Nias), Adel El Bakar (Qatar Red Crescent) dan M. Karim (Direktur Bina Bangda Departemen Dalam Negeri). Serta ditutup dengan kenduri yang disediakan oleh masyarakat setempat sebagai wujud terima kasih dan syukur.[]


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, July 05, 2008  

Kekayaan alam yang melimpah di bumi aceh, hingga kini belum di nikmati secara penuh oleh masyarakat aceh, dulu saat konflik jarang sekali kita mendengar adanya yang membabat laut dan darat aceh, kini setelah damai justru terjadi kejahatan diluar kontrol pemerintah aceh, siapakah bermain di belakang awak di aceh




Sejak zaman kerajaan. Aceh dikenal sebagai daerah maritim, kekayaan alam yang melimpah bersumber dari laut dan darat, namun dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat, kekayaan laut aceh yang juga menjadi sumber utama membangun negeri aceh tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Demikian disampaikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam pandangan umumnya yang di baca oleh Asisten III Setda Aceh, Bakhtiar, saat membuka konferensi Aceh Hijau Kelautan dan Perikanan, di Banda Aceh pekan ini

Menurut Gebernur Aceh sektor perikanan dan kelautan di Aceh, jika dikelola dengan baik akan bisa memakmurkan masyarakat aceh, bukan hanya tergantung pada hasil gas alam yang sekarang sedang kita lakukan trobosan baru sesuai dengan undang-undang pemerintahan. Namun katanya, kekayaan yang melimpah tersebut belum bisa di nikmati oleh masyarakat aceh karena permasalahannya sangat komplek dan kronis. Sejumlah kendala menghadang disektor ini.

Pemerintah Aceh dengan sungguh-sungguh melakukan pelestarian serta mengembangkan potensi laut yang di anggap bisa mendukung roda ekonomi di aceh. Namun hingga kini belum terlihat hasil yang berarti bagi masyarakat kita. Tambahnya.

‘ini tidak bisa dipungkiri dari sumber alam yang mendongkrak pendapatan daerah, kebanyakan dari minyak bumi dan pertanian, sedangkan untuk sektor perikanan dan kelauatan masih belum bisa menjadi andalan,” lanjutnya

Selama ini terkesan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembangkan dan melestarikan sumber daya perikanan dan kelautan hanya sia-sia saja, sampai hari ini penduduk aceh khususnya nelayan belum bisa menrima manfaat dari sumber kekayaan yang dimilikinya.

“Padahal, saat ini sedikitnya 21 persen penduduk Aceh bergantung pada sector perikanan sebagai mata pencahariannya,” lanjutnya.

Menurut Irwandi, kroniknya masalah pada sektor perikanan dan kelautan karena, karakter sumber daya dan permasalahan yang ada disektor itu tak dapat dilihat secara parsial, namun harus terintegrasi dan menyeluruh.

Sehingga kekayaan alam laut aceh bisa di manfaatkan oleh masyarakat aceh, jadi kedepan kita tidak perlu tergantung pada hasil minyak saja. Oleh karena itu pengawasan laut harus di tingkatkan secara konferensif baik pihak yang berwenang maupun masyarakat aceh, sehingga hasil laut tidak di manfaatkan pihak luar. Ujarnya

Irwandi menyebutkan, selain banyak pihak asing yang membabat hasil kekayaan alam laut aceh juga ada beberapa kendala yang dihadapi sektor ini, diantaranya kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang menimbulkan masalah pada kewenangan atau kelembagaan, yang berakibat pada kurangnya pembinaan terhadap nelayan, tumpang tindihnya perizinan eksploitasi wilayah pesisir dan laut, belum adanya lembaga keuangan yang berani memberikan pinjaman modal kepada nelayan, dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh, Razali menyebutkan, selama ini banyak pihak asing yang menikmati hasil kekayaan laut aceh, dengan mencuri sejumlah kekayaan alam misal perikanan dan benda-benda berharga yang ada di laut aceh.

Dengan demikian, kata razali, tidak sedikit kerugian yang dialami negara akibat kejahatan pihak asing bahkan yang sangat rugi disini tentunya daerah aceh, sebagai pengelola daerah secara penuh. Sehingga pendapat laut belum mampu mendongkrak ekonomi rakyat.

Razali menegaskan, pihaknya akan terus berupaya meminimalisir illegal fishing seperti, berkordinasi dengan lintas sector, meminta kapal patroli milik Depertemen Kelautan dijalankan ke Aceh secara regular dan lainnya.

Sebelumnya Razali pernah menjelaskan, illegal fishing sebenarnya sudah menjadi isu nasional. “Kita kesulitan memberantasnya karena kurangnya prasaranan yang kita miliki. Begitu juga dengan teknologi kita masih minim,” ujarnya.

Namun demikian, kami terus berupaya untuk menjaga dengan baik kondisi laut aceh dari illegal fishing pihak asing, agar kedepan hasil kekayaan alam laut kita bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat khusus untuk membangun negeri aceh ini. Tambahnya

Keluhan selama ini, karena lemahnya pengawasan laut, sehingga nelayan yang masuk ke daratan laut samudera ini dengan leluasa dan kekayaan alam laut selalu terkuras oleh pihak asing. Untuk itu peningkatan laut sangat kami harapkan, terutama bagi pihak yang mengawasi batasan laut, sehingga menimalisir terjadipencurian kekayaan laut baik malam maupun siang hari. Tandas razali.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, July 05, 2008  

Status AAF Terganjal di DPR RI

(Tuesday, July 01, 2008)

Meneteri Negara BUMN Sofyan Djalil, menegaskan, persoalan PT AAF akan diselesaikan waktu yang sesingkatnya, ini kekayaan aceh yang harus di pertahankan dengan baik, akankah penyataan tersbut sebagai kampanye politik propaganda menhelang pemilu presiden atau dia bicara atas nama warga aceh.




BANDA ACEH-Status PT Asean Aceh Fertelizeer (AAF) hingga saat ini masih terganjal di DPR RI. Namun dipastikan dalam waktu dekat, putusan tentang status PT AAF akan segera keluar, kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil kepada wartawan Usai membuka Musabaqah Alquran Nasional (MAN) Telkom Group, di pekarangan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Sebagaimana diketahui, proses liquidasi PT AAF terhenti karena menurut DPR RI Perusahaan kertas tersebut merupakan perusahaan BUMN. Sehingga, perlu persetujuan DPR untuk diliquidasi. Sementara di lain pihak, Meneg BUMN justeru beranggapan bahwa PT AAF bukan BUMN.
Silang pendapat itulah yang kemudian dibawa ke Mahkamah Agung (MA) setelah sebelumnya sempat diserahkan ke Mahkamah KOnstitusi (MK). Saya sudah kirim surat ke Mahkamah Agung (MA), minta pandangan hukum MA.
Sofyan berharap Mudah-mudahan dalam waktu singkat ini bisa keluar supaya kita bisa jalan terus. Sudah lama sekali masalah ini tersandra, tambahnya. Saat didesak kapan kira-kira putusan MA tersebut keluar, Sofyan belum dapat memastikannya.
Mudah-mudahan segera. Saya minta supaya MA bisa segera mengeluarkan fatwa tentang masalah ini, ujarnya. Menjawab Serambi mengenai ancaman investor Cina yang akan mengalihkan modalnya bila dalam tiga bulan ini pemerintah tidak menjual PT AAF, dia berjanji akan segera mengusahakannya. Kita akan usahakan, tandas Sofyan Djalil.
Sofyan juga menyinggung terlambatnya penyerahan asset pelabuhan bebas sabang dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) ke Badan Pengelola Kawasan Sabang (BPKS) disebabkan karena persoalan penyelesaian administrasi
“Kondisi itu sendiri sebenarnya telah berlarut selama dua tahun lebih, sehingga mengakibatkan rencana investasi Dublin Port Company, Irlandia, untuk menjadikan Sabang sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Asia belum bisa dilakukan,” tambahnya
Persoalan itu tidak ada masalah, tinggal beberapa aset saja, aset Pelindo yang diserahkan ke Pemda. Saya pikir, secara prinsip aset ini tidak ada masalah lagi, tinggal administrasi saja, ujarnya.
Kita akan berusaha bersama dengan pemerintah Aceh sebagai perwakilan pemerintah pusat untuk mewujudkan penyerahan aset milik aceh ini, kami tidak tinggal diam untuk memproses hal ini agar masyarakat aceh bisa menikmati hasilnya. Tandas sofyan.

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, July 01, 2008  

sudah lama tidka kita dengar arah UU-PA, namun komunitas pejuang RUU-PA masih menyuarakan untuk keselamatan dan menjaga keberlangsungan rakyat aceh menciptakan self Goverment seperti keinginan kedua belah pihak. bagaimana kondisi UU-PA sekarang, YLBHI baru saja mengelar seminar tentang kemajuan dan kemunduran UU-PA selama di bawah kepemimpinan tokoh Aceh Irwandi-Nazar. akan UU-PA hilang dalam benak hati pejuang aceh?




JAKARTA- Birokrasi bukan merupakan bawahan atau kepanjangan tangan pemerintah melainkan alat negera yang perlu memiliki aturan perundang-undangan tersendiri.

"Mudah-mudahan Rancangan Undang-Undang Administrasi Pemerintahan (RUU AP) yang sedang digodok oleh pemerintah saat ini mengarah ke sana," kata pakar administrasi negara dalam siaran pers yang kami terima, Senin (30/6), Pipit Rochijat Kartawidjaya dalam Kuliah Umum di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta

RUU AP telah dibahas oleh pemerintah sejak 2004. Draf RUU AP terbaru per Februari 2007. DPR dikabarkan akan segera merespon RUU AP itu untuk segera dibahas. Pipit memperoleh informasi tentang adanya rencana dari pemerintah untuk juga mengubah UU yang mengatur tentang pegawai negeri sipil agar dalam prakteknya PNS tidak lagi menjadi aparat pemerintah tetapi aparat negara atau aparat publik.

Lebih lanjut ia mengatakan relasi antara birokrasi dan eksekutif harus diatur sedemikian rupa sehingga birokrasi menjadi sungguh-sungguh bekerja sebagai abdi negara dan bukan sebagai abdi kekuasaan. "Politik birokrasi adalah politik kenegaraan, bukan politik kekuasaan," kata warga negara Indonesia yang sejak 1992 bekerja di Lembaga Negara untuk Struktur Ketenagakerjaan dan Pasar Tenaga Kerja (Landesagentur fuer Strukturelle Arbeit) negara bagian Bradenburg Republik Federasi Jerman itu.

Bagi Pipit pemerintah adalah salah satu cabang kekuasaan dalam konsep trias politika yang dikenal dengan eksekutif. Wilayah ini meliputi Presiden dan Wakil Presiden yang dipilih melalui Pemilu, termasuk menteri kabinet dan staf di lingkungan kepresidenan dan kementerian. Sedangkan administrasi negara sebagai organ birokrasi negara adalah alat negara yang menjalankan tugas negara, di antaranya menjalankan tugas pemerintahan.

"Pemikiran ini mengasumsikan bahwa pemerintah tidak sama dengan negara karenaya aparat negara tidak melulu aparat pemerintah," kata penulis buku Negara Bukanlah Pemerintah.

Jerman
Pada bagian lain Pipit menjelaskan RUU AP yang drafnya saat ini beredar di masyarakat mirip dengan UU Prosedur Administrasi Negara Jerman. Dalam prakteknya di Jerman, menurut Pipit, aparat negara di sana benar-benar berfungsi sebagai aparat publik bukan bawahan pemerintah. "Pemerintah boleh berganti, tetapi aparat negara tetap menjalankan fungsi sesuai undang-undang, bukan berdasarkan kekuasaan," katanya.

Dalam sistem birokrasi di Jerman dikenal empat lapisan kepegawaian birokrasi yakni pegawai negeri sipil yang merupakan warga negara Jerman dan atau Uni Eropa, pegawai publik yang bisa diisi oleh orang asing, pegawai honorer, dan pegawai kontrak. "Mereka ini memegang jabatan profesional," ujarnya.

Pembedaan fungsi aparat negara dan pemerintah itu terbukti mempercepat dan mempermudah pelayanan publik karena aparat negara benar-benar berfungsi sebagai pengeksekusi undang-undang. Dalam pembuatan surat ijin tinggal, misalnya, penandatanganan berkas tak selalu harus dilakukan oleh pejabat tertinggi, tetapi bisa dilakukan oleh pegawai yang memiliki kualifikasi berdasarkan undang-undang.

Pipit menerangkan efektivitas itu bisa tercipta karena di Jerman, setelah ada undang-undang, di bawahnya langsung ada petunjuk teknis pelaksanaan yang rinci sebagai panduan bagi pegawai yang akan menjalankan fungsi masing-masing. "Jadi tidak ada peraturan pemerintah (PP) dan sebagainya itu," kata Pipit.

Rendahnya mutu pelayanan publik di Indonesia saat ini, kata Pipit, salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya administrasi negara dan pemerintah dalam menjalankan fungsinya. "Ketidakoptimalan itu disinyalir akibat ketidakjelasan pembedaan antara negara dan pemerintah, termasuk instansi mana yang disebut sebagai administrasi negara dan administrasi pemerintahan," katanya.



Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, July 01, 2008  

Berbagai peristiwa terjadi di aceh pasca konlflik, terus menyulitkan ekonomi rakyat bisa kambuh, kita kwatirkan akan bertambah kota penderitaan rakyat. untuk iti perlu di tegakkan hukum di aceh untuk mewujudkan ekonomi aceh yang bebas dan maju, demikian disampaikan Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) di banda aceh. 1 Juli 2008.



Banda Aceh-Kondisi masyarakat Aceh saat ini masih trauma dalam pemulihan ekonomi, berbagai kejadian terjadi di bumi serambi mekkah pasca konflik, sebenarnya dalam suasana sedang menikmati perdamaian biarlah rakyat mencari nafkah sendiri untuk membangun negeri ini.

Demikian disampaikan, Juru Bicara Komisi Peralihan Aceh (KPA). Ibrahim Syamsuddin pada wartawan di banda aceh selasa, 1/6. Menurutnya prilaku penegak hukum belum memberi perlindungan terhadap kehidupan aman masyarakat sehingga berbagai kejadaian di bumi aceh pascakonflik telah meresahkan masyarakat aceh secara keseluruhan.

Kasus Bukit Antara kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara, buktinya nyata bahwa kondisi masyarakat aceh sudah terjempit, dimana-dimana ada pembunuhan yang seharusnya tidak perlu terjadi di Aceh lagi.tambahnya

Kami mencurigai buruknya kondisi keamanan saat ini sebagai sebuah skanerio pihak lain yang tidak senang dengan perdamaian untuk kembali konflik baru, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat bukan lebih baik, malahan semakin menurut. Ungkpanya

“Boleh jadi ini juga efek dari tidak berhasilnya perluasan kesempatan kerja dan pemulihan sektor ekonomi pasca konflik.Untuk hal ini Pemerintah Aceh harus lebih proaktif untuk mencari formulasi yang tepat dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat”

Katanya, Uang Aceh yang banyak ternyata tidak mampu dijadikan sebagai momentum Oleh Pemerintah Aceh untuk melepaskan rakyat dari jerat kemiskinan. Ingat kemiskinan membuat orang berpikir pendek dan negatif. Dimanapun didunia kemiskinan selalu berbanding lurus dengan kriminalitas

Menurut, Seharusnya pemerintah Aceh yang dipilih langsung oleh rakyatnya, mencari furmalasi untuk pemberdayaaan ekonomi masyarakat, tidak tinggal diam. Ini bisa bahaya untuk kelangsungan hidupan masyarakat aceh.

Untuk itu KPA menyerukan semua pihak untuk saling mendukung dalam memberantas kriminalitas di Aceh. Para komponen strategis mari saling percaya dan bersinergis.Kepada eksekutif dan legislatif Aceh harus lebih cerdas membuat program untuk mensejahterakan rakyat. Jangan hanya melihat jumlah uang tapi lihatlah uang itu milik rakyat yang diamanahkan untuk anda kelola untuk mereka.harapnya.






-Konflik PT SAI

Sementara itu, ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Rakyat Aceh (DPP PRA) Ridwan H Muktar, menilai persoalan di Nisam Aceh utara, yang dapat menganggu proses perdamaian yang sedang kita nikmati bersama, sehingga mempengaruhi kebijakan ekonomi rakyat.

Selain di Aceh utara, katanya ada yang lebih menyakitkan lagi Konflik antara PT SAI di Lhok Nga Aceh Besar dengan warga setempat juga belum ada titik temu, hingga memasuki bulan ketujuh penyelesaian konflik muara antara PT SAI dengan warga belum ada jalan keluar. Tambah ridwan

Sudah cukup rakyat menderita akibat konflik yang berkepanjangan, kini saatnya rakyat bangkit untuk meraih dan memperbaiki ekonomi keluarga, saatnya rakyat menerima manfaat yang sah. lanjutnya

Pemerintah Aceh hanya diam sejenak, malahan saat warga melakukan audiensi dengan pemerintah aceh tidak ada solusi persoalan tersebut. Hingga kini tidak ada satupun yang bersuara untuk membela rakyat di jadikan budak di negeri sendiri.

Masyarakat sekitar sudah tidak tahan atas perlakuan yang tidak adil puluhan tahun masyarakat terus dibiarkan menghisap udara yang penuh polusi berbahaya. Jangankan untuk pemberdayaan ekonomi warga setempat, untuk urusan umum saja belum pernah di bantu oleh pihak PT SAI, saya sudah mendapat info yang sebenarnya. Ungkap ridwan

Untuk itu Dewan Pengurus Pusat Partai Rakyat Aceh (DPP PRA) mendesak Pemerintah Aceh agar segera menyelesaikan konflik tersebut. Karena dikhawatirkan masyarakat Lhoknga dan Leupung akan jenuh dan melakukan aksi-aksi anarkis.

“katanya, Pemerintah Aceh harus segera menurunkan tim independent untuk menyelesaikan konflik perusahaan semen dengan masyarakat local, jangan sampai masyarakat berbuat hal-hal yang melanggar hukum,”

Ketua DPP PRA, menambahkan, selama ini terlihat perusahaan semen tersebut mencoba mengadu domba pemerintah dengan masyarakat sehinga konflik yang sebelumnya terjadi dengan perusahaan bisa beralih menjadi konflik antara pemerintah dengan masyarakat.

“Perusahaan akan melakukan apapun untuk mengeruk keuntungan besar dan tanpa adanya ancaman dari siapapun, termasuk masyarakat sekitar,” lanjut Ridwan H Muktar, saat melihat fenomena yang terjadi selama ini.

Menurut Ridwan tuntutan masyarakat Lhoknga dan Leupung sesuatu yang wajar karena selama ini yang mereka tuntut tidak muluk-muluk, “Yang mereka tuntut sesuatu yang memang sudah menjadi tanggung jawab perusahaan,” ujarnya.

“Sejauh ini terlihat PT SAI terus mencari cara agar masyarakat bias melakukan aksi anarkis sehingga mereka bisa meminta bantuan aparat keamanan untuk menangkap pemimpin masyarakat,” tambah Ridwan.

Menurut Ridwan sudah sejak lama PT SAI melakukan berbagai pelanggaran di Lhoknga dan Leupung, sudah saatnya perusahaan tersebut menerima tuntutan masyarakat, karena masyarakat sudah sangat lama menderita akibat beroperasinya PT SAI.

Untuk itu pemerintah Aceh harus segera menuntaskan persoalan ini, karena bagaimanapun kewenangan pemerintahan aceh jauh lebih leluasa sesuai dengan ketentuan Undang-Undang pemerintahan Aceh itu sendiri. Imbuhnya

Puluhan tahun rakyat menderita, karena ulah PT SAI dan kini sudah saatnya PT SAI bertaubat, akibat dosa yang telah mereka lakukan,”

Seharusnya pihak PT SAI harus memicu kepada prinsip ekonomi yang berlaku baik di Indonesia maupun dunia ientransional, lebih mengutamakan kepentingan rakyat, karena bagaimanapun rakyat adalah pelaku yang basah untuk mewujudkan dan pertumbuhan ekonomi. tandasnya[]


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Tuesday, July 01, 2008