Unicef baru mampu merealisasikan bangunan yang telah di janjikan sebanyak 106 unit sekolah dari 346 unit yang diprogramkan oleh lembaga tersebut, menurut informasi sisanya akan di bangun kembali sampai tuntas mulai sekrang sampai 2009.



Banda Aceh-Lembaga donor PBB United Nations Emergency Children's Fund (UNICEF) memiliki sejarah yang panjang dalam upaya memberikan bantuan darurat diseluruh penjuru dunia, baik untuk bencana alam maupun yang disebabkan konflik.

Jauh sebelum gempa bumi dan tsunami melanda Aceh-Nias 2004 lalu, Unicef telah lama berperan di Aceh memberikan bantuan kemanusiaan serta membina anak-anak korban konflik.

Pasca gempa bumi dan tsunami tahun 2004 lalu, unicef menitik fokus pada pembangunan fisik dengan sasaran sekolah yang hancur akibat tsunami. Serta bantuan lainnya yang sifatnya kesekolahan. Kata Hoang van Sit, UNICEF Education Specialist

Hoang van Sit, menjelaskan, hingga kini dari total 346 unit sekolah yang akan di bangun oleh Unicef baru selesai sebanyak 106 unit sekolah. Untuk sisanya akan di selesaikan tahun 2008 sampai batas waktu unicef berada di Aceh.

“kami sangat komit membangun kembali aceh-nias pada sektor pendidikan, sisa bangunan sekolah yang belum rampung akan kami selesai mulai tahun 2008 ini hingga kami meninggalkan aceh-nias” janji Hoang van Sit, saat melakukan peluncuran pemiliharaan sekolah bersih SDN 1 Peukan Bada di kabupaten Aceh Besar, jumat 13/6.


Kedepan ini Unicef melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Nasional Nanggroe Aceh Darussalam berserta kabupaten/kota yang ada di dalam wilayah Aceh, untuk melakukan kampanye pemeliharaan kebersihan dan penghijaun sekolah yang telah di bangun, baik oleh unicef maupun lembaga lainnya, tambah Hoang van Sit.

Katanya, Program ini akan melibatkan seluruh unsur, mulai dari dinas terkait, tenaga pengajar, komite sekolah, wali murid, siswa serta masyarakat. Ini perlu dilakukan untuk menyelamatkan sekolah-sekolah. Dari perawatan biaya yang tinggi.

Kampanye Pemeliharaan Sekolah ini adalah bagian dari upaya-upaya UNICEF untuk memadukan program konstruksi bangunan sekolah dengan program pembangunan kapasitas guru dan semua pihak yang bergerak di bidang pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh dan Nias. Oleh karena itu, selain membangun sekolah, UNICEF juga mengadakan pelatihan bagi guru-guru, kepala sekolah dan anggota masyarakat dalam bidang pelatihan dan manajemen berbasis sekolah, metode pembelajaran yang berfokus pada anak, partisipasi masyarakat dan pemeliharaan bangunan sekolah, tandasnya.

Sementara itu, kepala dinas pendidikan Nasional Nanggroe Aceh Darussalam, Mohd. Ilyas, menyambut positif kerjasama yang di tawarkan oleh unicef, mengingat lembaga ini telah banyak membangun sekolah di Aceh yang hancur akibat baik di masa konflik maupun gempa bumi dan tsunami 2004 lalu.

Katanya, dari data yang kami terima sekolah yang telah di bangun oleh unicef mencapai ratusan unit, sampai saat ini sudah menyelesaikan 106 unit dari alokasi yang ditawarkan sebanyak 346. Selain itu unicef sedang memfokus untuk mempercepat penyelesaian pembangunan sekolah baik di aceh maupun di nias.

Untuk itu, perlu diberikan dukungan dan partisipasi masyarakat yang tinggi, agar generasi anak-anak Aceh di masa yang akan datang bisa sekolah dengan tenang dan nyaman apalagi di dukungan dengan lingkungan yang bersih. Tambah Mohd Ilyas.

Bentuk dukungan lain yang harus kita lakukan, untuk mempercepat pembangunan sekolah-sekolah yang hancur akibat konflik dan tsunami, kini masa damai, mari kita bangkit untuk memajukan negeri ini dalam dunia pendidikan. Seru Kepala Dinas Pendidikan Nasioanal Aceh.

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, June 19, 2008