pendesaan Legislasi DPR RI ke Ar-Raniry

(Saturday, November 22, 2008)


Sejumlah anggota Degislasi DPR RI yang membidang Rancangan Undang-Undang tentang pembangunan pendesaan melakukan sherring ide serta mencari masukan tentang konsep awal dalam pembangunan desa dimasa yang akan datang ke civitas akademika IAIN Ar-Raniry, kamis 20/11.

IAIN sebagai lembaga pendidikan yang peduli sangat tentang pembangunan pendesaan, serta dibuktikan dengan adanya dibuka jurusan kesejahteraan sosial dan adanya desa binaan sebagai bentuk keperdulian terhadap kemajuan desa, maka kami memilih IAIN sebagai tempat untuk mencari masuk pada tim legislasi ini, tutur ketua rombongan Al Muzzammil Yusuf.

Sebagai langkah awal, kami kagum dengan pakar yang dimiliki oleh IAIN ini, karena berbagai macam masukan ini akan sungguh bermanfaat terhadap pembangunan pendesaan saat ini, kami juga menyambut positif ada upaya dari pihak IAIN sendiri bagaimana konsep pembangunan desa ke arah yang lebih maju, salah satunya dengan mendidik ilmu di bidang kesejahteraan sosial, tambah anggota DPR RI unsur F-PKS.

Al-Muzzammil Yusuf, didampingi 12 anggota DPR RI lainnya, memandang IAIN ini sungguh sangat kompleks dalam pembinaan ummat, kepedulian terhadap pembangunan pendesaan juga harus di anjal jempol.

Kami kagum, apa yang diprogramkan oleh para pakar disini, sebut Idham, salah satu amggota legislasi DPR RI pada acara tersebut, ini sangat berharga sekali bagi kami, mudah-mudahan IAIN dimasa yang akan datang bisa memperdayaankan skill masyarakat desanya.

Apa yang telah dilakukan oleh IAIN hari ini, jangan sampai berhenti ditengah jalan, kami sangat mendukung apa yang telah diupayakan oleh IAIN untuk membangun masyarakat pendesaan dengan sumber daya manusia. Ujar wakil ketua legislasi itu.

Sementara itu Rektor IAIN Ar-Rniry, Prof Drs Yusny Saby, mengatakan, jauh sebelumnya IAIN sudah melaksanakan pembangunan desa binaan, dimana pembinaan ini dilakukan sudah sekian tahun, bukan karena adanya rancangan undang-undang pembangunan pendesaan.

Yusny yang didampingi seluruh jajarannya, menambahkan, alasan membuat desa binaan yang dikelola oleh IAIN ini melihat kondisi masyarakat aceh saat itu penuh dengan kehidupan konflik, jadi ingin berperan dalam menjaga masyarakat agar tidak terjerumus dalam lobang konflik.

Disaat damai, program pembinaan ini semakin ditingkatkan, karena sangat banyak manfaatnya, sebut Yusny saby dalam diskusi dengan sejumlah anggota DPR RI di Aula rapat rektor.

“kami tidak tinggal diam dalam membangun masyarakat, disamping program fisik yang sumber dananya dari pemerintah, maka kami memilih program mental yang tidak terlalu banyak , menguraskan biaya negara. Tambah rektor.

Pada kesempatan yang sama, rektor yusny saby, mengajak seluruh elemen masyakat indonesia untuk memelihara pendamaian yang terjadi di aceh ari. []


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, November 22, 2008