SAMBUT TAHUN BARU DI KUTARAJA

(Thursday, May 29, 2008)

Banda Aceh-Terlihat menjelang senja, senin 31/12 suasana kota banda aceh begitu tegang, hanya terlihat personil wilayatul hisbah (WH) bersama aparat kepolisian berjaga-jaga untuk mengamanan kondisi kota banda aceh dalam keadaan aman, tertib saat menjelang malam tahun baru tiba.

Sebelumnya, dinas syariat islam kota banda aceh bersama aparatur pemerintah kota banda aceh genjar melakukan razia busana terhadap kaum muda-mudi yang melintasi sejumlah sudut jalan di dalam kota banda aceh.

Seperti di akui Winzaini Usman, Humas Dinas syariat Islam Kota Banda Aceh, akhir-akhir ini banyak warga kota yang melanggar syariat, terutam kaum muda-mudi dalam berpakaian, mereka hampir setiap hari mondar mandir dijalankan raya berpakaian ketat, yang tidak mencerminkan daerah ini sebagai daerah yang berbasis syariat islam.

Malam menjelang tahun baru, seluruh personil WH kota banda aceh bersama aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan warga kota berbuat yang tidak sesuai dengan seruan bersama, misalnya balap-balapan, terompet, mercon, serta arak-arakan yang dapat menganggu ketenangan orang.

Namun, sekian banyak warga kota senantiasa menunggu dengan setia pengantian tahun baru, di sepanjang sudut jalan, mulai dari jalan T. Nyak Arif hingga jalan T Daud di beureeh misalnya, banyak pemuda-pemudi secara berpasangan mengekor kereta dan ada pula yang nongkrong dipinggiran totoar sambil menunggu polisi syariat pulang untuk istirahat.

Sejumlah terompet terlihat bergantungan di atas mobil polisi syariah, dari hasil sitaan operasi yang dilakukan secara bersama, namun tidak satu penjualnya yang di tangkap oleh polisi syariat, dan ada juga warga yang ketangkapan melakukan khalwat yang jelas melanggarkan syariat.

Hore…hore..teriak warga ketika petugas informasi menyampaikan pesan agar tidak baik merayakan tahun baru, karena ini bukan budaya islam, namun seruan itu tidak mempengaruhi ribuan orang menanti pegantian tahun baru, di bundaran simpang lima

Arah jarum jam menunju pukul, 01.30, saat petugas Wilayatul Hisbah (WH) bubar, masyarakat dengan yang menanti pengantian tahun, kebanyakan dari mereka terlihat kaum muda-mudi secara berpasangan dengan spontan berteriak, merdeka……merdeka…

Pestapun dimulai, dengan letusan mercon sepanjang jalan, kembang apipun terliaht jelas dilangit biru dan suara riuh terompet mulai berbunyi dari semula senyap sunyi tak berkutek sedikitpun, mereka sambil berjanji bersama-sama melepaskan rasa gembira yang tadinya terlihat tegang dan mencekam.

Santi warga Darussalam, mengakui, tadinya kami sangat takut dan tegang untuk merayakan tahun baru ini, karena dalam beberapa hari ini pihak Wilayatul Hisbah sangat genjar melakukan razia, apalagi menjelang tahun baru tiba.

Namun, setelah petugas polisi syariat bubar, rasa takut tadi sudah hilang, dan saya sangat bergembira bisa merayakan tahun baru ini, walau dalam ancaman, ketertarikan saya untuk menyaksikan tahun baru ini, karena kawan-kawan cost semua pada pergi dengan pasangan mereka, kebetulan saya pergi dengan adik saya, ujarnya.

Pesta berakhir hingga pukul, 04.00 pagi, 1/1 warga yang tadi terlihat sangat rame, satu persatu membubarkan diri untuk istirahat di rumah masing-masing, dan terlihat dipagi harinya hanya kumuh-kumuh sampah bekasan mercon, kembang api, terompet bertaburan di sepanjang jalan dimana masyarakat berkumpul untuk menyaksikan pegantian tahun baru tiba.

Kini, tahun 2007 telah pergi, banyak kisah yang terukir dalam diri manusia, ada yang gagal ada pula yang sukses, ada yang kaya ada pula makin melarat, semua hanya perjalanan hidup manusia.

Tahun 2008, sudah didepan mata, perayu sedang menunggu kemanakah arah tujuan berlabuh ini, semoga kita lebih berhasil di tahun ini.

Inilah dilema masyarakat menyambut tahun baru di Banda Aceh

Wallahu bil sawab alaihi rajiun wal maa ab[]. Malik Ridwan

di publikasi di Harian Aceh

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, May 29, 2008  

0 komentar: