Damai Aceh kembali ternodai

(Wednesday, June 04, 2008)

Kondisi masyarakat aceh sepertinya belum pulih dari tekanan konflik yang berkepanjangan, buktinya masih ada terjadi penyerangan terhadap warga sipil oleh sekelompok orang-orang yang bersenjata dan berpakaian lengkap.

Kejadian tanpa motif apa-apa terjadi pada tanggal 30-31 mei lalu. Disebut-sebut kelompok dimaksud datang dari Bener Meriah membakar dan merusak tiga rumah, empat sepeda motor serta menembak seekor kerbau milik masyarakat nisam antara. Di KM 33 itu, mereka melakukan penggerebekan rumah yang disusul letusan senjata. Ujar Juru Bicara Komite Peralihan Aceh Ibrahim syamsuddin kepada wartawan rabu 4/6 di banda aceh

Seperti dikutip dari kepala desa Kepala Dusun Jabal Antara, Anwar, kini kondisi masyarakat nisam antara sangat ketakutan akibat kejadian tersebut. Tambah Juru Bicara KPA

Untuk itu kami dari Komite Peralihan Aceh mengutuk atas kejadian tersebut dan meminta aparat kepolisian harus bertindak terus mengusut tuntas agar tidak terjadi main hakim sendiri jelas-jelas tidak dapat diterima akal sehat. Ini jelas sangat menganggu proses perdamaian yang seharusnya kita rawat bersama. Ungkap Ibrahim

Ibrahim Syamsuddin, menambahkan, seharusnya aparat penegak hukum bersikap tegas dan cepat untuk mengusut tuntas siapapun yang menodai perdamai Aceh, ini negera hukum mestinya semua pelaku harus di jerat sesuai dengan hukum yang berlaku tidak main hakim sendiri. Rakyat sudah sangat trauma, dan baru perlahan beranjak menata kembali pranata normal kehidupan mereka jangan dinodai oleh sentimen-sentimen pribadi atau kelompok. Semua pihak harus menghormati hukum

“Tindakan barbar seperti yang dipertontonkan di Nisam menunjukan masih ada pihak yang belum memahami makna Perdamaian sepenuhnya, mengapa harus merusak harta milik masyarakat kecil dan tak berdosa. Seharusnya rakyat kecil harus dilindungi karena perdamaian ini lahir dari mereka” lanjutnya

“jika aparat kepolisian tidak mampu mengungkap kasus yang menimpa masyarakat Nisam, kami siap membantu pihak aparat jika di minta bantu, agar prosesi perdamaian Aceh benar-benar berjalan sesuai dengan amanah MoU helsenki” tandas ibrahim।

----------------

bangsa yang mulia adalah bangsa yang merdeka dari kebebasan berpikir, bukan bangsa yang larut di jajah oleh karakteristik dan kebijakan tertentu

Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Wednesday, June 04, 2008  

0 komentar: