oleh :malik ridwan kontrinutor bisnis indonesia

Banda Aceh-IAIN Ar-Raniry menjalin kerjasama dengan university Kebangsaan Malaysia dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan yang mutakhir di abad sekarang ini. Kesepakatan ini terwujud bermula dari melakukan seminar internasional yang berlangsung selama dua hari di gedung pogram pascasarjana IAIN Ar-Raniry.


Banyak hikmah dan manfaat yang kami dapatkan disini, selama dua hari di Aceh sangat terasa nyaman dan dingin, aceh benar-benar tidak ada konflik lagi, kami merasakan hal itu, kata idris zakaria, wakil Dekan UKM Malaysia, Rabu 17/di banda aceh.

Secara spontan Idris Zakaria menawarkan kerjasama yang konkret dengan IAIN Ar-Raniry dalam sumber daya manusia, kami inginkan aceh ini maju dalam dunia pendidikan, tidak harus menunggu lama, jika perlu mari kita barter antar dosen IAIN Ar-Raniry dangan UKM, selanjutnya kita lakukan pertukaran antar mahasiswa. Lanjutnya.

Tawaran ini muncul setelah diskusi yang panjang dengan pihak IAIN. Idris juga memuji kesabaran masyarakat aceh dan begitu cepat beradatasi dengan lingkungan. Dulu kami hanya mendengar konflik politik di Aceh begitu panjang. Namun sekarang sudah bangkit dan bahu bersama untuk membangun negeri yang telah porak-poranda ini. Sebut wakil dekan UKM ini.

Katanya, apa yang bisa kami lakukan untuk aceh ini. Kami hanya bisa membantu lewat jalur pendidikan, mudah-mudahan pertemuan yang singkat ini bisa berlanjut di masa yang akan datang. Untuk itu kami ingin mengikat kerjasama yang konkret dengan pihak IAIN Ar-Raniry agar aceh ini bisa lebih maju dalam dunai pendidikan. Tambah Idris zakaria.

Samentara itu, pihak IAIN dalam hal ini diwakili oleh Pembantu Rektor I bidang Akademik. M.Nasir Budiman. Membenarkan tawaran yang diajukan oleh pihak UKM kepada IAIN Ar-Raniry. Kedua belah pihak sudah memiliki komitmen bersama untuk saling memajukan pendidikan Aceh.

“investasi pendidikan lebih jauh berharga bila di bandingkan dengan investasi bidang lain, sebab menguasai ilmu sangat mendukung untuk menguasi belahan dunia, untuk itu kami sambut dengan baik tawaran ini,” kata M.Nasir Budiman

Untuk tahap pertama kita lakukan pertukaran tenaga pengajar sesuai dengan kebutuhan dan disiplin ilmu yang kita miliki, dan karya-karya dosen kedua universitas ini. Untuk selanjutkan nanti sama-sama di bahas sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jelas nasir.

Sebutnya, kita tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan impian yang telah disepakati ini, kita akan meminta persetujuan gubernur Aceh untuk meneruskan tawaran ini. Karena dalam amanat MoU Hensilki serta UU-PA, segala bentuk kerjasama dengan berbagai negara cukup disetujui oleh kepala pemerintahan Aceh.

“kita tidak ingin melanggar ketentuan yang telah ada, sepulang gebernur dari jakarta kita akan melaporkan hal ini, mudah-mudahan bapak gubernur bisa memahami keinginan kedua belah pihak dan kita berdoa saja semoga disetujui,” imbuhnya.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Thursday, June 19, 2008