Kekayaan alam yang melimpah di bumi aceh, hingga kini belum di nikmati secara penuh oleh masyarakat aceh, dulu saat konflik jarang sekali kita mendengar adanya yang membabat laut dan darat aceh, kini setelah damai justru terjadi kejahatan diluar kontrol pemerintah aceh, siapakah bermain di belakang awak di aceh




Sejak zaman kerajaan. Aceh dikenal sebagai daerah maritim, kekayaan alam yang melimpah bersumber dari laut dan darat, namun dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat, kekayaan laut aceh yang juga menjadi sumber utama membangun negeri aceh tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Demikian disampaikan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam pandangan umumnya yang di baca oleh Asisten III Setda Aceh, Bakhtiar, saat membuka konferensi Aceh Hijau Kelautan dan Perikanan, di Banda Aceh pekan ini

Menurut Gebernur Aceh sektor perikanan dan kelautan di Aceh, jika dikelola dengan baik akan bisa memakmurkan masyarakat aceh, bukan hanya tergantung pada hasil gas alam yang sekarang sedang kita lakukan trobosan baru sesuai dengan undang-undang pemerintahan. Namun katanya, kekayaan yang melimpah tersebut belum bisa di nikmati oleh masyarakat aceh karena permasalahannya sangat komplek dan kronis. Sejumlah kendala menghadang disektor ini.

Pemerintah Aceh dengan sungguh-sungguh melakukan pelestarian serta mengembangkan potensi laut yang di anggap bisa mendukung roda ekonomi di aceh. Namun hingga kini belum terlihat hasil yang berarti bagi masyarakat kita. Tambahnya.

‘ini tidak bisa dipungkiri dari sumber alam yang mendongkrak pendapatan daerah, kebanyakan dari minyak bumi dan pertanian, sedangkan untuk sektor perikanan dan kelauatan masih belum bisa menjadi andalan,” lanjutnya

Selama ini terkesan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembangkan dan melestarikan sumber daya perikanan dan kelautan hanya sia-sia saja, sampai hari ini penduduk aceh khususnya nelayan belum bisa menrima manfaat dari sumber kekayaan yang dimilikinya.

“Padahal, saat ini sedikitnya 21 persen penduduk Aceh bergantung pada sector perikanan sebagai mata pencahariannya,” lanjutnya.

Menurut Irwandi, kroniknya masalah pada sektor perikanan dan kelautan karena, karakter sumber daya dan permasalahan yang ada disektor itu tak dapat dilihat secara parsial, namun harus terintegrasi dan menyeluruh.

Sehingga kekayaan alam laut aceh bisa di manfaatkan oleh masyarakat aceh, jadi kedepan kita tidak perlu tergantung pada hasil minyak saja. Oleh karena itu pengawasan laut harus di tingkatkan secara konferensif baik pihak yang berwenang maupun masyarakat aceh, sehingga hasil laut tidak di manfaatkan pihak luar. Ujarnya

Irwandi menyebutkan, selain banyak pihak asing yang membabat hasil kekayaan alam laut aceh juga ada beberapa kendala yang dihadapi sektor ini, diantaranya kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang menimbulkan masalah pada kewenangan atau kelembagaan, yang berakibat pada kurangnya pembinaan terhadap nelayan, tumpang tindihnya perizinan eksploitasi wilayah pesisir dan laut, belum adanya lembaga keuangan yang berani memberikan pinjaman modal kepada nelayan, dan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh, Razali menyebutkan, selama ini banyak pihak asing yang menikmati hasil kekayaan laut aceh, dengan mencuri sejumlah kekayaan alam misal perikanan dan benda-benda berharga yang ada di laut aceh.

Dengan demikian, kata razali, tidak sedikit kerugian yang dialami negara akibat kejahatan pihak asing bahkan yang sangat rugi disini tentunya daerah aceh, sebagai pengelola daerah secara penuh. Sehingga pendapat laut belum mampu mendongkrak ekonomi rakyat.

Razali menegaskan, pihaknya akan terus berupaya meminimalisir illegal fishing seperti, berkordinasi dengan lintas sector, meminta kapal patroli milik Depertemen Kelautan dijalankan ke Aceh secara regular dan lainnya.

Sebelumnya Razali pernah menjelaskan, illegal fishing sebenarnya sudah menjadi isu nasional. “Kita kesulitan memberantasnya karena kurangnya prasaranan yang kita miliki. Begitu juga dengan teknologi kita masih minim,” ujarnya.

Namun demikian, kami terus berupaya untuk menjaga dengan baik kondisi laut aceh dari illegal fishing pihak asing, agar kedepan hasil kekayaan alam laut kita bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat khusus untuk membangun negeri aceh ini. Tambahnya

Keluhan selama ini, karena lemahnya pengawasan laut, sehingga nelayan yang masuk ke daratan laut samudera ini dengan leluasa dan kekayaan alam laut selalu terkuras oleh pihak asing. Untuk itu peningkatan laut sangat kami harapkan, terutama bagi pihak yang mengawasi batasan laut, sehingga menimalisir terjadipencurian kekayaan laut baik malam maupun siang hari. Tandas razali.


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, July 05, 2008