Tsunami membawa malapetaka bagi masyarakat aceh, gelombang dasyat air laut di tambah guncangan bumi setera dengan 8.5 SR, namun tsunami membawa rahmat dan hikmat, kedtangan berbagai NGO baik nasional maupun Internasional telah membawa perubahan yang signifikan terhdapa perkembangan bagi berbagai sektor di Aceh.



Sebanyak 150 unit rumah bantuan dari Islamic Relief yang dibangun di kompleks kota baru Beuramoe (Labuy) diserahterimakan kepada korban tsunami, Senin (30/6). Selain penyerahan rumah, Islamic Relief, Qatar Red Cresent, AmeriCares, Disasters Emergency Committe, dan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias, juga menyerahkan satu unit sarana air bersih di kompleks relokasi Desa Beuramoe, Kabupaten Aceh Besar.

Country Director Islamic Relief untuk Indonesia Ahmed Tosson menyatakan, 150 unit rumah tersebut merupakan bagian dari 1.100 bantuan rumah yang telah dibangun oleh Islamic Relief sejak Januari 2005 untuk korban tsunami Aceh. Dari jumlah 1.100 rumah, sebanyak 850 unit telah diserahterimakan dan 100 unit rumah di Meulaboh akan menyusul untuk diserahterimakan pada 2 Juli mendatang.

“150 unit rumah di Labuy ini dibangun dengan kerjasama dari berbagai pihak. Maka kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah berbagi dan membantu untuk kelancaran pembangunan seluruh rumah di sini. Dan juga tidak lupa terima kasih banyak kepada kontraktor, pekerja dan masyarakat,” kata Ahmed Tosson dalam sambutannya di hadapan penerima rumah di Desa Beuramoe, Senin (30/6).

John Effendi, perwakilan masyarakat Beuramo, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan rumah dan sarana air bersih. Namun masih membutuhkan beberapa bantuan untuk pembinaan masyarakat di penghunian baru itu yaitu berupa bantuan modal untuk peningkatan ekonomi, sekolah dengan fasilitas yang memadai dan tempat pengajian beserta dengan tenaga pengajarnya.

Desa Beuramoe merupakan kawasan relokasi korban gempa dan tsunami yang berasal dari berbagai daerah di Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Banda Aceh. “Kami merupakan masyarakat baru di sini, maka kami masih perlu menyesuaikan diri terhadap beberapa hal. Kami sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat Desa Labuy, tetangga kami, untuk membantu kami bersama-sama membangun desa,” kata Effendi.

Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar yang hadir pada seremoni penyerahan rumah tersebut menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh donor yang terlibat dalam relokasi Desa Beuramoe. Pemerintah Aceh juga tetap berkomitmen untuk terus memperbaiki kehidupan perekonomian masyarakat, khususnya bagi korban gempa dan tsunami.

Nazar berpesan agar masyarakat dapat memanfaatkan, menjaga dan merawat bantuan yang diberikan, serta harus tetap kuat dan mandiri dan memanfaatkan situasi dengan baik. “Bantuan yang sustainable itu ada pada diri sendiri dengan aktif dalam berusaha, jangan hanya mengharapkan bantuan. Kita juga harus pandai berterima kasih dan bersyukur”, Muhammad Nazar menekankan kepada masyarakat penerima bantuan yang ikut hadir di sana.

Sementara itu, Deputi bidang Operasi BRR NAD-Nias Eddy Purwanto dalam sambutannya menjelaskan bahwa Labuy merupakan salah satu kampung baru yang dibuka bersamaan dengan Neuheun, Lam Ujong, dan Mireuk Lamreudeup dengan sebutan kampung baru Beuramoe. “Tantangan untuk pengembangan di sini sangat berat, karena setelah membangun rumah, sarana dan prasarana publik juga harus disediakan. Selanjutnya juga harus dipikirkan bagaimana masyarakat tetap dapat mencari nafkah walaupun tinggal jauh dari pusat kota. Oleh karena itu kita akan membangun infrastrukturnya seperti jalan untuk membuka akses awal. Maka, kerjasama dari semua pihak baik pemerintah daerah maupun NGO nsangat diharapakna untuk kelanjutan pembangunan di sini,” kata Eddy.

Acara serah terima ini diikuti dengan penandatangan surat serah terima rumah dan penyerahan secara simbolik replika kunci kepada masyarakat yang juga disaksikan oleh M. Nazar (Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam), Bukhari M. Daud (Bupati Aceh Besar), Eddy Purwanto (Deputi Operasi BRR NAD-Nias), Adel El Bakar (Qatar Red Crescent) dan M. Karim (Direktur Bina Bangda Departemen Dalam Negeri). Serta ditutup dengan kenduri yang disediakan oleh masyarakat setempat sebagai wujud terima kasih dan syukur.[]


Posted in Diposkan oleh kulatbulat di Saturday, July 05, 2008